Menuju konten utama

4 Anggota TNI Tewas di Nduga, Panglima TNI: Sudah di Rumah Duka

Panglima TNI menyatakan keluarga dari empat prajuritnya yang menjadi korban penyerangan Kelompok Bersenjata telah tiba di kampung halamannya masing-masing.

4 Anggota TNI Tewas di Nduga, Panglima TNI: Sudah di Rumah Duka
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Agus Subiyanto bersiap mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Panglima TNI di ruang Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (13/11/2023). Jenderal TNI Agus Subiyanto merupakan calon tunggal Panglima TNI yang diajukan Presiden Joko Widodo ke DPR untuk menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono yang akan memasuki masa pensiun. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU

tirto.id - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, menyatakan keluarga dari empat prajuritnya yang menjadi korban penyerangan Kelompok Bersenjata telah tiba di kampung halamannya masing-masing.

"Sudah hari ini dibawa ke rumah dukanya masing-masing di Jawa Barat dan Jawa Tengah," kata Agus di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (27/11/2023).

Agus menuturkan dirinya juga memberikan santunan kepada keluarga empat korban yang ditinggalkan. Santunan berasal dari Asabri, TNI AD, Bank BRI, BJB, dan per orangan.

Dibeberkan Agus, total sumbangan yang diberikan mencapai Rp500 juta bagi setiap keluarga korban.

"Kita sudah berikan juga santunan dan hak-haknya dia," tutur Agus.

Sebagai pemimpin, Agus mengutarakan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian empat anggotanya dalam tugas.

"Itu (meninggal dalam) pengejaran yang OPM membunuh masyarakat yang ada di Paro," ungkap Agus.

Diketahui, empat prajurit TNI yang dinyatakan meninggal dunia adalah Praka YL, Praka DB, Pratu MF, dan Prada D. Mereka meninggal saat kontak tembak dengan Kelompok Bersenjata di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (25/11/2023).

Peristiwa baku tembak dengan Kelompok Bersenjata itu sebagai tindak lanjut pengejaran dari peristiwa penyerangan yang mengakibatkan tiga pegawai puskesmas meninggal dunia. Ketiganya adalah S (40), T (50), dan S (40).

Saat peristiwa penyerangan oleh Kelompok Bersenjata, terdapat dua orang lainnya di lokasi, yakni N dan A. Kendati demikian, keduanya berhasil menyelamatkan diri.

Baca juga artikel terkait PANGLIMA TNI BARU atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Reja Hidayat