Menuju konten utama

28 Ribu Personel Polisi Mengamankan Pilgub Jakarta

Polda Metro Jaya mengerahkan 20 ribu lebih personel untuk mengamankan 13 ribu TPS di Jakarta. Polisi juga memberi perhatian pengamanan di puluhan TPS yang dianggap rawan.

28 Ribu Personel Polisi Mengamankan Pilgub Jakarta
Sejumlah personel kepolisian mengikuti apel pasukan pengamanan Pilkada 2017 di Monas, Jakarta, Rabu (2/11). Sebanyak 4.000 pasukan gabungan TNI dan Polri melaksanakan apel pengamanan Pilkada serentak 2017. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/kye/16

tirto.id - Nyaris serentak sejak pukul 7 pagi Rabu ini, semua tempat pemungutan suara (TPS) di kawasan DKI Jakarta mulai dicoblos oleh para elektoral. Setidaknya ada 7,1 juta elektorat di provinsi DKI Jakarta.

Kapolda Metro Jaya sejak beberapa hari lalu menjelang masa tenang akhir pekan lalu sudah membagi penempatan sejumlah personel. Mereka juga sudah jauh hari menandai daerah yang mereka anggap "rawan". Meski wilayah Jakarta seluas 661,5 km, tetapi lantaran Jakarta menjadi Ibu Kota Indonesia sekaligus pusat ekonomi dan kekuasaan, Polri menyiapkan pengamanan ekstra.

Kontestasi Pilgub Jakarta juga menjadi cerminan dari elatase elite politik paling berkuasa, yang selama ini menghiasi Indonesia selama 15 tahun terakhir. Di sisi Agus-Silvi ada Susilo Bambang Yudhoyono, presiden keenam Indonesia. Di kubu Ahok-Djarot ada Megawati Sukarno, presiden sebelum Yudhoyono dan Presiden Jokowi. Adapun pihak Anies-Sandi mewakili Prabowo Subianto, mantan perwira TNI AD yang beberapa kali mencalonkan diri presiden tetapi gagal termasuk yang terakhir pada 2014, yang sentimennya dibawa hingga ke Pilgub sekarang.

Kerawanan lain adalah kasus dugaan penodaan agama terhadap Ahok gara-gara pidatonya di Kep. Seribu tentang Surat Al Maidah ayat 51, yang kemudian dipersoalkan oleh kalangan muslim. Ia menyedot histeria dan mobilisasi anti-Ahok dalam rentetan aksi di Jakarta, termasuk pada 11 Februari lalu di Istiqlal, yang didatangi dua paslon pesaingnya, Agus dan Anies-Sandi.

Polri menetapkan Ahok tersangka pada 2 November 2016 dan menyeretnya menjalani persidangan seraya rutin mengikuti kampanye.

Bahkan dalam beragam survei, "kasus Al Maidah" dijadikan salah satu elemen isu yang menggambarkan pergerakan dan pergeseran suara elektorat terhadap ketiga kandidat.

Selain itu, berseliweran perang opini di media sosial antara para buzer ketiga kandidat, sampai-sampai membuat berita bohong, berita hoax, dan berita pelintiran. Mereka saling memborbardir isu, dari isu agama hingga isu sosial, sekalipun sudah masa tenang kampanye.

Karena itulah Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan akan menerjunkan 28.000 personel gabungan di hari pencoblosan.

"Insyaallah sudah kami siapkan semua. Total semua ada 28 ribu. Kami 23 ribu dan dibantu TNI 5 ribu, dan mungkin jumlahnya lebih karena dibantu oleh Satpol PP juga,” kata Iriawan di Monas, menambahkan perincian personel di masing-masing wilayah ditangani oleh Kapolres setempat.

Selain itu ada pula pengiriman polisi bantu dari Polda lain ke Jakarta. Meski personel bantuan ini dibantah oleh humas Polri Boy Rafli Amar, tetapi ada pergerakan personel polisi yang memang diminta oleh Polri untuk menjaga pengamanan Pilkada di Jakarta. Mereka termasuk 400 personel dari Polda Jawa Tengah, 300 personel dari Jawa Barat, 200 personel dari Jawa Timur, 100 personel dari Polda Bali, 200 personel dari Polda Kalimantan Selatan, dan 200 personel dari Polda Kepulauan Riau.

“Jakarta, kan, luas dan banyak populasinya. Jadi kami hanya minta membantu saja. Lagi pula bukan hanya untuk menjaga DKI saja, kan. Bisa juga membantu Provinsi Banten dan Jawa Barat yang juga wilayahnya ada Pilkada serentak,” kata Iriawan.

Untuk catatan, Jakarta hanyalah satu dari 101 Pilkada serentak tahun ini. "Dari catatan KPU, ada tujuh provinsi dan 19 kabupaten/kota seluruh Indonesia,” kata Hadar Navis Gumay dari KPU.

Tujuh provinsi itu termasuk Banten, Aceh, dan Papua Barat. Untuk kabupaten atau kota termasuk di Aceh, Papua, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Infografik Pengamanan Polisi Pilgub DKI

Pengamanan di "TPS Rawan" Jakarta

Bagaimana mekanisme pengamanan di masing-masing wilayah?

Jakarta Selatan menjadi tempat dua kandidat mencoblos. Agus Yudhoyono di TPS 6 Kelurahan Rawa Barat, Anies Baswedan di TPS 028 Cilandak Barat, dan Sandiaga Uno di TPS 1 Kelurahan Selong.

Untuk pengamanannya, Polres Metro Jakarta Selatan mengerahkan 1.179 personel. Sekitar 900 personel berjaga di 2.973 TPS. Sisanya diplot untuk mengawasi pencoblosan dan kotak suara terjamin aman sampai di Kantor KPUD DKI Jakarta.

"Kita dibantu linmas. Tiap TPS ada dua orang linmas. Ada bantuan dari TNI, 1 SSK, lalu dari Brimob 3 SSK. Semua kita tempatkan di tempat-tempat prioritas dan kawasan rawan," kata Kapolres Metro Jaksel, Kombes Iwan Kurniawan, Selasa kemarin. SSK adalah satuan setingkat kompi, kira-kira satu kompi berisi 100 personel.

Kombes Iwan mengatakan telah melakukan pemetaan terhadap 112 TPS yang dianggap cukup rawan, termasuk di Kebayoran Baru, Pasar Minggu, Pancoran, Manggarai dan Pondok Labu.

"Jadi, jika dirata-ratakan, ada 2 personel yang berjaga tiap TPS nantinya," ujarnya. “Dua sampai empat orang per kelurahan karena jarang ada TPS yang berdiri sendiri tetapi digabungkan dengan beberapa TPS untuk satu kelurahan.”

Polres Metro Jakarta Timur menerjunkan 1.000 personel untuk mengamankan 3.690 TPS. "Ada BKO dari Polda Metro sebanyak 166 personel," kata Kombes Agung Budijono di kantor Kecamatan Pulogadung, Selasa kemarin. BKO adalah personel bantu kepolisian.

Tiap TPS per kelurahan dijaga oleh dua personel. Sejumlah TPS yang dianggap rawan termasuk Pulo Gadung, Condet, Kampung Melayu, dan Klender.

Sementara Polres Jakarta Utara menerjunkan 1.017 orang untuk mengamankan 2.150 TPS di Jakarta Utara. Tetapi hanya sekitar 900-an saja yang diterjunkan menjaga tiap TPS. Sisanya mengamankan kawasan. Daerah rawan yang ditandai antara lain di Cilincing, Luar Batang, dan Kelapa Gading.

Adapun Polres Jakarta Pusat hanya menerjunkan 600 personel untuk pengamanan 1.237 TPS.

"Tidak tahu jika ada BKO tambahan nantinya,” kata Wakapolres AKBP Asep Guntur kepada reporter Tirto.

Asep Guntur mengatakan, lokasi yang jadi pusat pengamanan di sekitar Tanah Abang, Cikini, Menteng, dan Sarinah. Daerah-daerah ini dianggap basis pasangan calon yang tengah berlaga.

Di Jakarta Barat, Polres menurunkan 1.200 dari 1.470 personel untuk menjaga 2.934 TPS. Daerah yang dianggap rawan dan memerlukan pengawalan khusus di Jakbar ada sekitar 159 TPS.

“Sekitar 2 personel dengan dibantu Satpol PP. Tempat yang kami maksud adalah Glodok, Tanjung Duren, Central Park, Daan Mogot, dan masih banyak lain,” kata Kompol Hendrik.

Sedangkan di Kep. Seribu hanya menerjunkan 190 personel untuk mengamankan 39 TPS. Dari jumlah itu, sekitar 150 personel yang diarahkan menjaga TPS.

“Kira-kira untuk menjaga tiap personelnya itu ada sekitar tiga orang tiap TPS. Untuk titik rawan, saya rasa semoga aman terkendali. Tidak ada tempat rawan seperti di Pusat,” kata Kepala Seksi Operasional Polres Kep. Seribu, Kompol Wayan Canteng.

Baca juga artikel terkait PILGUB DKI JAKARTA 2017 atau tulisan lainnya dari Dimeitry Marilyn

tirto.id - Politik
Reporter: Dimeitry Marilyn
Penulis: Dimeitry Marilyn
Editor: Fahri Salam