tirto.id -
Sekitar 267 peserta dipastikan ikut serta dalam pertemuan internasional “Bali Process” membahas "Regional Ministerial Conference of Bali Process on People Smuggling" di Nusa Dua, Bali, Selasa-Rabu (22-23/3/2016). Dari 267 peserta ini, 17 orang di antaranya adalah menteri dari 48 negara di belahan dunia.
“Bali Process ke-6 merupakan pertemuan yang digelar untuk menjawab masalah penyelundupan orang, perdagangan orang serta tantangan-tantangan dalam migrasi ireguler,” kata Direktorat Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, dalam siaran persnya, Selasa (22/3/2016).
Selain 17 menteri tersebut, pertemuan juga dihadiri delegasi dari lima negara pengamat dan enam organisasi internasional. Pertemuan yang berlangsung selama dua hari ini akan diliput oleh 34 media.
Pertemuan "Bali Process" dimulai hari ini, Selasa, (22/3/2016) didahului dengan pertemuan pejabat tinggi. Kemudian dilanjutkan pertemuan tingkat menteri pada pada Rabu (23/3/2016).
Pertemuan ini diharapkan bisa menghasilkan dokumen yang membuat hasil pembahasan dari Bali Process on People Smuggling ke-6 tentang komitmen negara anggota untuk mengambil langkah efektif dan terkoordinasi dalam penanganan arus imigrasi ireguler.
Pertemuan Bali Procees ke-6, juga dimanfaatkan sebagai langkah memperkuat hubungan bilateral. Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi akan melakukan sembilan kali pertemuan bilateral dan menerima kunjungan kehormatan dari berbagai negara sahabat dan perwakilan dari organisasi internasional
Di sela-sela pertemuan Bali Procees ke-6 sebelumnya telah dilakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Australia di Jakarta pada 21 Maret 2016 lalu. (ANT)