tirto.id - Kepolisian Resort Lebak mencatat sekitar 2.000 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten. Saat ini warga mengungsi di beberapa lokasi yang disediakan pemerintah.
"Kurang lebih total sementara, hampir dua ribu KK yang ditampung di balai desa dan lapangan futsal. Kami sudah mempersiapkan logistik di setiap titik bencana, bekerjasama dengan kepala desa," kata Kapolres Lebak AKBP Andre Firman," Kamis (2/1/2019).
Polda Banten mengerahkan pasukan untuk membantu warga korban banjir bandang di Lebak. Kepolisian bersama Basarnas, BPBD, TNI dan pemerintah daerah juga telah mendirikan beberapa dapur umum di lokasi bencana untuk melayani warga di pengungsian.
Kabid Humas Polda Banten, Edy Sumardi menyatakan bahwa lokasi bencana terparah berada di Kecamatan Lebak Gedong, lantaran sumber banjir bah berada di perkampungan yang masuk ke dalam Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Kecamatan Lebak Gedong.
Sejumlah fasilitas umum, rumah warga, sekolah, jembatan, dan mushola rusak akibat diterjang banjir.
Berdasarkan data rekapitulasi sementara Kamis (2/1) pagi ini, kata Edy, beberapa kerusakan akibat banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Kabupaten Lebak, di antaranya rumah yang hanyut 80 unit, rumah rusak berat 604, rumah rusak ringan 1.431, jembatan rusak 18 unit, mushola 15 unit, hewan ternak yang hilang 3.841 ekor, mobil yang rusak 8 unit, dan sepeda motor yang rusak 55 unit.
Selain itu, sebanyak 8 orang masih hilang, terdiri dari 2 orang hanyut terbawa arus dan 6 orang diduga tertimbun tanah longsor.
"Tadi malam hingga pukul 02.00 dini hari, saya bersama Kapolres Lebak meninjau jalan yang longsor dan sedang diperbaiki oleh dinas PUPR Provinsi Banten, hal ini untuk memudahkan akses distribusi logistik dan mobilisasi kendaraan kesehatan di pengungsian," kata Edy.
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan