Menuju konten utama

2 Pelabuhan Alternatif Disiapkan untuk Penyeberangan Selat Sunda

Dua pelabuhan alternatif itu yakni Pelabuhan Panjang di Kota Bandar Lampung dan Pelabuhan Ciwandan di Kota Cilegon, Banten.

2 Pelabuhan Alternatif Disiapkan untuk Penyeberangan Selat Sunda
Sejumlah kendaraan pemudik antre untuk naik ke atas KMP Batum Andi di dermaga Eksekutif, Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (30/4/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp.

tirto.id - Pemerintah menyiapkan dua pelabuhan alternatif selain Merak dan Bakauheni untuk penyeberangan antarpulau Sumatra dan Jawa melalui perairan Selat Sunda saat arus balik lebaran 2022.

Dua pelabuhan alternatif itu yakni Pelabuhan Panjang di Kota Bandar Lampung dan Pelabuhan Ciwandan di Kota Cilegon, Banten.

"Kami berharap Pelabuhan Panjang mampu mengantisipasi lonjakan penumpang di Pelabuhan Bakauheni pada arus balik lebaran ini," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir lewat keterangan tertulis, Rabu (4/5/2022).

Erick mengatakan PT Pelni telah menambahkan dua kapal agar bisa mengakomodasi kendaraan dan penumpang yang melintasi Selat Sunda.

"Tentu dengan penugasan kepada kami, Kementerian BUMN terus memaksimalkan apakah Pelindo sebagai pelabuhan, Pelni di perkapalan dan ASDP di penyeberangan, insyaAllah dengan niat baik kami bisa selesaikan masalah-masalah di lapangan," kata dia.

Selama arus mudik lebaran 2022, Erick mencatat kenaikan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat saat melintasi Selat Sunda melalui Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni.

"Kenaikan terbesar datang dari kendaraan roda empat yang melonjak hingga 27 persen yakni sebanyak 112.139 unit mobil dibandingkan pada 2019 yang sebanyak 88.626 unit mobil," kata Erick dalam keterangan tertulis, Rabu (4/5/2022).

Kenaikan jumlah kendaraan mencapai sepuluh persen dibanding 2019 berjumlah 190.545 di 2022 mencapai 209.460.

"Dari jumlah tersebut, kenaikan penumpang tercatat sebesar 2,5 persen," kata dia.

Kepadatan arus lalu lintas di Pelabuhan Bakauheni dan Merak saat mudik lebaran menjadi perhatian Presiden Joko Widodo.

"Memang volume kendaraan yang terlalu banyak, tidak sesuai dengan kapasitas dermaga, tidak sesuai dengan kapasitas kapal yang ada. Tetapi memang kapalnya sudah disiapkan, ditambah, dari 30-an menjadi 50-an, tetapi juga belum cukup. Tambah lagi dermaganya dua lagi, baru bisa mengurangi," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait PELABUHAN BAKAUHENI atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Gilang Ramadhan