tirto.id - Proyek pembangunan rusun multiyears (tahun jamak) di Jakarta dipastikan tidak selesai hingga akhir tahun 2017. Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Agustino Darmawan mengatakan, dari 17 tower yang dibangun, hanya 8 yang diperkirakan akan selesai hingga akhir tahun.
"Sebabnya karena banyak faktor teknis sebelumnya. Faktor teknis itu kan ada penghapusan bangunan, kemudian ada juga lelang gagal. Dua itu yang jadi faktor penghambat. Sehingga dimulainya fisiknya itu sudah jauh dari rencana semula," ucap Agustino di Kantor DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (25/8/2017).
Sembilan tower yang tidak selesai berada di 5 lokasi berbeda yakni Penjaringan, Pasar Rebo, Kelurahan Penggadegan, Rusun binaan Tegal Alur, Rusun Binaan Rawa Buaya. Agustino memperkirakan, total rusun di dalamnya mencapai sekitar 1.415 unit.
Artinya, dari total 3.109 unit yang direncanakan selesai pada 2017, hanya 1.694 unit yang akan terbangun. "Total 17 tower itu ada 3.109 unit. Yang tidak jadi, 9 tower, 1.415 unit," jelasnya.
Agustino mengungkapkan bahwa hal tersebut akan dibahas secara khusus bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta dalam waktu dekat. Namun, ia belum mengetahui apa yang akan dibahas oleh para anggota dewan tersebut.
"Dibahas secara khusus karena enggak boleh mangkrak nih. Kalau mangkrak kerugiannya luar biasa loh. Karena kalau mangkrak kita udah masang kabel, kusen, misalnya, toilet. Mangkrak, hilang semua barang-barang itu. habis kita," ungkapnya.
Di luar Rusun Multiyears, ada pula proyek single year (tahun tunggal) anggaran 2017. Jika rata-rata kontrak pembangunan multiyears dimulai pada November 2016 dan berakhir di Desember 2017, kontrak Rusun single year dilakukan pada tahun yang sama yakni 2017.
Dari kedua proyek tersebut, kata Agustino, Pemprov menargetkan membangun 11.600 unit hingga akhir 2017. "Tapi karena ada keterlambatan seperti yang saya bilang itu, hanya tercapai 1.415 unit plus 8.479 unit. Ini saya yakin selesai nih (yang 8.479). Jadi hampir 10 ribu lah," imbuhnya.
Untuk diketahui, realisasi anggaran untuk pembangunan rusun tahun jamak dipastikan lebih rendah daripada yang dianggarkan. "Kalau total 17 tower itu Rp1,3 triliun. Kalau yang enggak akan jadi itu 800 milyar," ujar Agustino.
Sebaliknya, untuk pembangunan rusun tahun tunggal, Dinas PRKP menganggarkan dana dalam kisaran Rp2,8 triliun hingga Rp3 triliun.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri