tirto.id - Data jumlah korban tewas akibat tsunami di Selat Sunda yang memicu kerusakan pada sejumlah pantai di Banten dan Lampung masih terus bertambah.
Di antara para korban tewas, belasan di antaranya dibawa ke Puskesmas Cinangka, jalan Karang Bolong, Serang, Banten.
"Di sini ada 12 orang korban tewas," kata Wasis, anggota BPBD Kabupaten Serang lewat keterangan tertulis, pada Minggu (23/12/2018).
Selain itu, di Puskesmas Cinangka juga terdapat 27 korban luka ringan, dan 13 orang korban luka berat. Data ini merupakan informasi sementara per pukul 17.00 WIB, Minggu sore.
Tsunami pada Sabtu malam kemarin menerjang sejumlah pantai di Kabupaten Pandeglang dan Serang, Banten. Tsunami juga mendatangi pantai-pantai di Lampung, dan memicu kerusakan terutama di Kabupaten Lampung Selatan.
Berdasar data sementara BNPB sampai pukul 16.00 WIB, Minggu sore, tsunami di Selat Sunda ini mengakibatkan 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang masih hilang.
“Kerusakan material meliputi 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, hari ini.
“Tidak ada korban warga negara asing. Semua warga Indonesia. Korban dan kerusakan ini meliputi di 4 kabupaten terdampak yaitu di Kabupaten Pandeglang, Serang, Lampung Selatan dan Tanggamus,” kata Sutopo menambahkan.
Dia menyatakan jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah karena belum semua terdata dan dievakuasi.
“Belum semua Puskesmas melaporkan korban, dan belum semua lokasi dapat didata keseluruhan. Kondisi ini menyebabkan data akan berubah," kata Sutopo.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Addi M Idhom