Menuju konten utama
Tsunami Selat Sunda:

Gelombang Tinggi, Evakuasi Korban di Pantai Tanjung Lesung Ditunda

Proses evakuasi korban meninggal di Pantai Tanjung Lesung, Pandeglang, dihentikan sementara sebab muncul gelombang tinggi dan cuaca sedang memburuk. 

Gelombang Tinggi, Evakuasi Korban di Pantai Tanjung Lesung Ditunda
Kondisi kawasan resort Tanjung Lesung pasca tsunami, Banten, Minggu (23/12/2018). sebagian besar korban tsunami di Pantai Tanjung Lesung, Panimbang, adalah para penonton band Seventeen. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Gelombang kembali meninggi di Pantai Tanjung Lesung, Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten pada hari ini. Ketinggian gelombang dikabarkan sempat mencapai empat meter.

Akibatnya, proses evakuasi korban tsunami di pantai Tanjung Lesung dihentikan sementara karena kedatangan gelombang tinggi bisa membahayakan petugas.

"Kami meminta semua relawan agar menghentikan evakuasi," kata Asep, seorang petugas kantor Kecamatan Panimbang, pada Minggu (23/12/2018) seperti dikutip Antara.

Evakuasi korban tsunami di kawasan wisata Pantai Tanjung Lesung belum maksimal karena cuaca juga memburuk. Hari ini, jenazah yang sudah ditemukan di Tanjung Lesung setidaknya sudah 30 orang. Kemungkinan korban tsunami di Tanjung Lesung masih banyak yang belum ditemukan.

"Kami menerima laporan sementara tercatat 30 orang meninggal dunia di kawasan Tanjung Lesung," kata Asep.

"Kami akan melanjutkan evakuasi besok [Senin], nanti untuk fokus pencarian mayat," tambah Asep.

Dia mengatakan korban-korban tewas di Pantai Tanjung Lesung sejauh ini diketahui ialah wisatawan domestik. Pada saat tsunami terjadi pada Sabtu malam kemarin, wisatawan ramai memadati pantai itu. Apalagi, PLN juga menggelar acara family gathering di pantai itu dengan menghadirkan band Seventeen.

Pada hari ini, ratusan pengungsi juga masih memadati aula Kantor Kecamatan Panimbang. Mereka belum berani kembali ke rumah masing-masing karena khawatir tsunami muncul kembali.

"Kami ketakutan, tsunami menerjang rumah hingga roboh," kata Ujang, seorang warga yang ditemui di pengungsian.

Tsunami pada Sabtu malam kemarin menerjang sejumlah pantai di Kabupaten Pandeglang dan Serang, Banten. Tsunami juga mendatangi pantai-pantai di Lampung, dan memicu kerusakan terutama di Kabupaten Lampung Selatan.

Berdasar data sementara BNPB sampai pukul 16.00 WIB, Minggu sore, tsunami di Selat Sunda ini mengakibatkan 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang.

“Kerusakan material meliputi 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak," kata buru bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

"Tidak ada korban warga negara asing. Semua warga Indonesia. Korban dan kerusakan ini meliputi di 4 kabupaten terdampak yaitu di Kabupaten Pandeglang, Serang, Lampung Selatan dan Tanggamus,” Sutopo melanjutkan.

Baca juga artikel terkait TSUNAMI SELAT SUNDA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom