Menuju konten utama

117 WNA Ditolak Masuk Bali Selama Februari-Maret

Jumlah kunjungan WNA ke Bali turun drastis sejak pengetatan pemerintah RI untuk cegah Corona.

117 WNA Ditolak Masuk Bali Selama Februari-Maret
Pecalang atau petugas keamanan adat berjaga di kawasan pintu masuk Desa Wisata Penglipuran, Bangli, Bali, Rabu (18/3/2020). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym/foc.

tirto.id - Sebanyak 117 warga negara asing (WNA) ditolak masuk ke Bali dalam periode 5 Februari hingga 7 Maret 2020 menyusul kebijakan pencegahan Corona COVID-19 yang telah jadi pandemi dunia.

"Penolakan ini dilakukan karena memiliki riwayat perjalanan ke negara terpapar COVID-19 jadi itu ada 117 warga asing. Tiga negara tertinggi yaitu berasal dari Rusia, Amerika Serikat dan Ukraina," kata Kakanwil Kemenkumham Bali, Sutrisno di Kantor Kemenkumham Bali, Denpasar, Kamis (19/3/2020), dikutip dari Antara.

Pelarangan WNA merujuk Permenkumham 7/2020 tentang Pemberian Visa dan Izin Tinggal Dalam Upaya Pencegahan Masuknya Virus Corona.

Di dalamnya berisi aturan ketat bagi WNA yang akan ke Indonesia. Antara lain adanya persyaratan surat sehat dan pengurusan visa dari KBRI di luar negeri. Pemerintah RI juga telah menangguhkan sementara aturan bebas visa dan visa on arrival.

Dampak dari aturan itu, kini ada 1.421 WNA di Bali yang mengajukan izin tinggal dalam keadaan terpaksa atau darurat dalam periode 5 Februari-18 Maret 2020. Kemudian, ada 40 WNA Cina juga sudah mengajukan izin tinggal keadaan terpaksa.

"Intinya kalau dia dalam waktu 14 hari ada di China dan di kota-kota tertentu seperti Iran, Italia dan Korea Selatan maka dia ditolak, ya tentu dilihat dari riwayat perjalanannya," ungkapnya.

Sejak diberlakukannya pembatasan dan pengetatan WNA ke Indonesia, kunjungan ke Bali turun drastis. Australia mencatatkan angka penurunan kunjungan ke Bali tertinggi periode Pada 1-17 Maret 2020 yakni sebanyak 39.558 orang, disusul Inggris 10.993 orang dan Rusia sebanyak 10.356 orang.

Kendati demikian, Australia masih menempati jumlah kunjungan ke Bali periode 1-29 Februari 2020 yakni 83.389 orang, disusul India 30.056 orang dan Jepang 22.689 orang.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA

tirto.id - Hard news
Sumber: Antara
Penulis: Zakki Amali
Editor: Abdul Aziz