tirto.id - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mencatat penduduk usia kerja terdampak akibat COVID-19 di Indonesia mencapai 11,53 juta orang pada Februari 2022. Angka ini turun 6,57 juta orang dibandingkan pada periode sama tahun lalu yang tercatat sebanyak 19,10 juta orang.
"Dampak COVID-19 ini terhadap usia kerja menurun 7,57 juta orang. Jadi sudah ada perbaikan. Tapi menyisakan dampak kepada penduduk usia kerja," kata Margo dalam rilis BPS di Kantor BPS, Jakarta, Senin (9/5/2022).
Berdasarkan komponennya, dampak pengangguran karena COVID-19 atau belum bekerja mencapai 960.000 orang dan belum menjadi angkatan kerja sebanyak 550.000 orang.
Sementara penduduk tidak bekerja karena COVID-19 sebanyak 580.000 orang. Kemudian, angka yang paling banyak adalah mereka bekerja dengan pengurangan jam kerja karena pandemi yakni 9,44 juta orang.
"Jadi secara umum kondisi tenaga kerja kita membaik dibandingkan Februari 2021, tetapi kalau dibandingkan sebelum krisis pandemi kondisi ketenagakerjaan belum pulih," jelas Margo.
Secara umum, BPS mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia turun dari 8,75 juta orang (6,26 persen) pada Februari 2021 menjadi 8,40 juta (5,83 persen) pada Februari 2022.
"Secara absolut pengangguran itu turun sekitar 350 ribu orang," kata Margo.
Apabila dibandingkan dengan Februari 2020, TPT tahun ini meningkat. Sebelum pandemi COVID-19, tingkat pengangguran terbuka di bawah 4,94 persen atau setara dengan 6,93 juta orang.
"Meskipun setahun belakangan mengalami penurunan, tetapi tingkat pengangguran kita belum kembali pada sebelum krisis COVID-19," kata dia.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Gilang Ramadhan