tirto.id - 10 puisi akan disajikan berikut untuk acara perpisahan sekolah, baik SD, SMP, maupun SMA. Puisi ini dapat ditujukan kepada dan teman sebaya.
Setiap tahun sekolah meluluskan satu angkatan di tingkat akhir, baik itu kelas 6 SD, kelas 9 SMP, maupun kelas 12 SMA. Untuk melepas para siswa kelas akhir tersebut, sekolah biasanya mengadakan acara perpisahan.
Acara perpisahan sekolah biasanya diselenggarakan dengan serangkaian upacara seremonial, mulai dari pemberian ijazah, pemberian kata sambutan, sampai acara hiburan setelahnya. Di momen sambutan atau hiburan, siswa bisa mewakili teman-temannya membaca puisi yang ditujukan untuk para guru.
Dalam sebuah puisi, biasanya terdapat kata-kata ungkapan perasaan yang mewakili pembacanya. Oleh sebab itu, para peserta didik maupun pendidik bisa membuat dan menyampaikannya ketika acara perpisahan digelar.
10 Puisi Perpisahan Sekolah untuk Guru dan Teman SD, SMP, dan SMA
Berikut ini daftar kumpulan puisi yang cocok untuk perpisahan sekolah.
Arti Perpisahan
Perpisahan memang selalu menjadi bingkai kesedihan
Perlahan menghitung waktu mendekati saat kita tak bisa berjumpa lagi
Sesering dulu ketika masih berseragam putih biru
Untuk mengawali langkah menuju putih abu-abu.
Sahabat,
Melalui jalan perpisahan akan membuat kita tersadar
Apakah itu arti kebersamaan
Apa arti mengukir bingkai kenangan
Arti pertemanan dan persahabatan
Dan juga arti saling mendoakan
Sahabatku,
Izinkan aku untuk merindumu
Izinkan aku untuk menyimpan namamu dalam hatiku
Agar kita tetap bersama selalu
Meskipun hanya di dalam kalbu
Sekolah Tempat Aku Mencari Ilmu
Karya Agnes
Sekolahku kaulah tempat perjuanganku
Tempatku menuntut ilmu
Tempat guru-guru membimbingku
Kau yang membuatku
Untuk meraih cita-citaku
Kau yang membuatku
Mengerti banyak pelajaran
Membuatku bangga akan diriku
Dimataku kau segalanya
Terima kasih sekolahku
Sekolahku Istanaku
Karya Vika Amalia S.A
Sekolahku
Bagai istanaku
Juga rumah kedua bagiku
Banyak pengalaman yang terjadi disana
Sekolahku
Tempat paling berkesan bagiku
Karenanya banyak ilmu kudapat
Sekolahku
Aku takkan melupakanmu
Karena sekolahku adalah istanaku
Sahabat dalam Putih Biru
Kita datang dan bertemu dengan seragam merah putih
Lalu menapaki kebersamaan menggunakan putih biru
Tidak terasa sudah tiga tahun sejak saat itu
Saat pertama kali kaki kita melangkah di depan pintu
Pintu gerbang sekolah menjadi saksinya
Betapa setiap hari kita selalu saling menyapa dalam canda
Bersama menapaki titian ilmu dan impian
Dibimbing guru dengan penuh kasih sayang
Kini saatnya putih biru kita dilepaskan
Untuk digantikan dengan putih abu-abu kebanggaan
Melanjutkan langkah menuju cita-cita dan impian
Menuju masa depan indah dan penuh harapan
Sajak untuk Bapak dan Ibu Guru Tercinta
Hadirmu laksana secercah cahaya
Yang memberikan sinar di dalam gulita
Dirimu bagaikan tetesan embun pagi
Yang memberikan sejuk pada nurani
Bapak dan Ibu Guru,
Pelajaran darimu sungguh sangat berharga
Jasamu sungguh mulia
Ajarmu memberiku cahaya
Dari gelapnya kebodohan dunia
Bapak dan Ibu Guru,
Engkau adalah pahlawan bagi hidupku
Saatnya tiba untuk perpisahan denganmu
Namun jasamu akan selalu di hatiku
Terima kasih Bapak dan Ibu Guru
Sekolahku
Karya Angelica
Tetesan embun pagi
Menyegarkan tanaman yang ada di
Halaman sekolahku
Sekolahku
Membangkitkan semangat belajarku
Terdengar suara nyaring
Yang sedang mengajar
Sekolah
Tempat untuk mencari ilmu
Yang tak pernah kulupakan
Untuk selama-lamanya
Jam Kosong Kami Bahagia
Karya AR. Izzal Muflihin
Betapa bahagia kami
Jam kosong tak ada guru terasa lagi
Telah menjadi tradisi lumrahnya kami
Merekah senyum bahagia sana-sini
Dan di sudut kiri
Guru mulai menyibukkan diri, melupa kepada kami
Ada yang membangkit senyum dari tidurnya
Ada yang membaca buku lalu menertawakannya
Ada pula yang mencela, pada daftar nama yang tertera
Begitu kami
Pelajar generasi negeri ini
Yang gembira tiada henti
Kala jam kosong tak terganti
Tombak Keberhasilanku
Puisi karya Amanda Nurdhana D
Pena menari di atas kertasku
Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan
Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan
Menuntunmu menuju jalan kesuksesan
Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu
Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku Mengajariku hal-hal baru
Dengan sabar kau membimbingku
Walau sikap nakalku terkadang mengganggu
Sungguh besar pengabdianmu
Untuk mencerdaskan generasi mudamu
Terima kasih kuucapkan untukmu
Guruku Kau adalah orang tua keduaku
Pahlawan yang Terlupakan
Karya Ahmad Muslim Mabrur
Cermatilah sajak sederhana ini, kawan
Sajak yang terdiri dari sosok sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering tak dianggap
Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan
Terkalah kiranya siapa pahlawan ini
Ingatlah lagi kiranya apa jasanya
Ia tak paham genggam senjata api
Ia tak terbarung di medan perang
Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya
Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya
Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya
Bukan ia yang diharap menang
Namun sukses dan suksesmulah yang menang
Jangan Ajari Aku Korupsi, Guruku
Karya Badul Hakim
Kureguk ilmu di saat aku dahaga akan ilmu Kurasakan hangat kasih sayangmu kala engkau tebarkan teladan buat anakmu
Senyum sapa salammu setiap menyambut kedatanganku
Tanpa kenal lelah engkau tebarkan kebajikanmu
Aku mungkin bukan anak yang pintar
Aku ingin meraup ilmu yang engkau ajar
Ilmumu aku goreskan dengan ujung pena
Di atas buku kusimpan jejak tulisanmu penuh rasa
Kuhayati tutur katamu dengan sepenuh jiwa
Aku ke sekolah bukan ingin mengumpulkan pundi-pundi angka
Aku mungkin bukan anak yang layak menyandang juara
Aku hanyalah anak negeri yang ingin melukis masa depan dengan penuh asa
Aku ingin membekali diri dengan ilmu yang kau semaikan sepanjang masa
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Fadli Nasrudin