Menuju konten utama

10 Puisi Perpisahan Sekolah untuk Guru dan Teman SD, SMP, & SMA

Berikut contoh 10 puisi yang bisa dibacakan saat acara perpisahan sekolah untuk guru dan teman SD, SMP, dan SMA.

10 Puisi Perpisahan Sekolah untuk Guru dan Teman SD, SMP, & SMA
Ilustrasi perpisahan sekolah. FOTO/iStockphoto

tirto.id - 10 puisi akan disajikan berikut untuk acara perpisahan sekolah, baik SD, SMP, maupun SMA. Puisi ini dapat ditujukan kepada dan teman sebaya.

Setiap tahun sekolah meluluskan satu angkatan di tingkat akhir, baik itu kelas 6 SD, kelas 9 SMP, maupun kelas 12 SMA. Untuk melepas para siswa kelas akhir tersebut, sekolah biasanya mengadakan acara perpisahan.

Acara perpisahan sekolah biasanya diselenggarakan dengan serangkaian upacara seremonial, mulai dari pemberian ijazah, pemberian kata sambutan, sampai acara hiburan setelahnya. Di momen sambutan atau hiburan, siswa bisa mewakili teman-temannya membaca puisi yang ditujukan untuk para guru.

Dalam sebuah puisi, biasanya terdapat kata-kata ungkapan perasaan yang mewakili pembacanya. Oleh sebab itu, para peserta didik maupun pendidik bisa membuat dan menyampaikannya ketika acara perpisahan digelar.

10 Puisi Perpisahan Sekolah untuk Guru dan Teman SD, SMP, dan SMA

Berikut ini daftar kumpulan puisi yang cocok untuk perpisahan sekolah.

Arti Perpisahan

Perpisahan memang selalu menjadi bingkai kesedihan

Perlahan menghitung waktu mendekati saat kita tak bisa berjumpa lagi

Sesering dulu ketika masih berseragam putih biru

Untuk mengawali langkah menuju putih abu-abu.

Sahabat,

Melalui jalan perpisahan akan membuat kita tersadar

Apakah itu arti kebersamaan

Apa arti mengukir bingkai kenangan

Arti pertemanan dan persahabatan

Dan juga arti saling mendoakan

Sahabatku,

Izinkan aku untuk merindumu

Izinkan aku untuk menyimpan namamu dalam hatiku

Agar kita tetap bersama selalu

Meskipun hanya di dalam kalbu

Sekolah Tempat Aku Mencari Ilmu

Karya Agnes

Sekolahku kaulah tempat perjuanganku

Tempatku menuntut ilmu

Tempat guru-guru membimbingku

Kau yang membuatku

Untuk meraih cita-citaku

Kau yang membuatku

Mengerti banyak pelajaran

Membuatku bangga akan diriku

Dimataku kau segalanya

Terima kasih sekolahku

Sekolahku Istanaku

Karya Vika Amalia S.A

Sekolahku

Bagai istanaku

Juga rumah kedua bagiku

Banyak pengalaman yang terjadi disana

Sekolahku

Tempat paling berkesan bagiku

Karenanya banyak ilmu kudapat

Sekolahku

Aku takkan melupakanmu

Karena sekolahku adalah istanaku

Sahabat dalam Putih Biru

Kita datang dan bertemu dengan seragam merah putih

Lalu menapaki kebersamaan menggunakan putih biru

Tidak terasa sudah tiga tahun sejak saat itu

Saat pertama kali kaki kita melangkah di depan pintu

Pintu gerbang sekolah menjadi saksinya

Betapa setiap hari kita selalu saling menyapa dalam canda

Bersama menapaki titian ilmu dan impian

Dibimbing guru dengan penuh kasih sayang

Kini saatnya putih biru kita dilepaskan

Untuk digantikan dengan putih abu-abu kebanggaan

Melanjutkan langkah menuju cita-cita dan impian

Menuju masa depan indah dan penuh harapan

Sajak untuk Bapak dan Ibu Guru Tercinta

Hadirmu laksana secercah cahaya

Yang memberikan sinar di dalam gulita

Dirimu bagaikan tetesan embun pagi

Yang memberikan sejuk pada nurani

Bapak dan Ibu Guru,

Pelajaran darimu sungguh sangat berharga

Jasamu sungguh mulia

Ajarmu memberiku cahaya

Dari gelapnya kebodohan dunia

Bapak dan Ibu Guru,

Engkau adalah pahlawan bagi hidupku

Saatnya tiba untuk perpisahan denganmu

Namun jasamu akan selalu di hatiku

Terima kasih Bapak dan Ibu Guru

Sekolahku

Karya Angelica

Tetesan embun pagi

Menyegarkan tanaman yang ada di

Halaman sekolahku

Sekolahku

Membangkitkan semangat belajarku

Terdengar suara nyaring

Yang sedang mengajar

Sekolah

Tempat untuk mencari ilmu

Yang tak pernah kulupakan

Untuk selama-lamanya

Jam Kosong Kami Bahagia

Karya AR. Izzal Muflihin

Betapa bahagia kami

Jam kosong tak ada guru terasa lagi

Telah menjadi tradisi lumrahnya kami

Merekah senyum bahagia sana-sini

Dan di sudut kiri

Guru mulai menyibukkan diri, melupa kepada kami

Ada yang membangkit senyum dari tidurnya

Ada yang membaca buku lalu menertawakannya

Ada pula yang mencela, pada daftar nama yang tertera

Begitu kami

Pelajar generasi negeri ini

Yang gembira tiada henti

Kala jam kosong tak terganti

Tombak Keberhasilanku

Puisi karya Amanda Nurdhana D

Pena menari di atas kertasku

Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan

Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan

Menuntunmu menuju jalan kesuksesan

Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu

Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku Mengajariku hal-hal baru

Dengan sabar kau membimbingku

Walau sikap nakalku terkadang mengganggu

Sungguh besar pengabdianmu

Untuk mencerdaskan generasi mudamu

Terima kasih kuucapkan untukmu

Guruku Kau adalah orang tua keduaku

Pahlawan yang Terlupakan

Karya Ahmad Muslim Mabrur

Cermatilah sajak sederhana ini, kawan

Sajak yang terdiri dari sosok sederhana pula

Sosok yang terkadang terlupakan

Sosok yang sering tak dianggap

Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan

Terkalah kiranya siapa pahlawan ini

Ingatlah lagi kiranya apa jasanya

Ia tak paham genggam senjata api

Ia tak terbarung di medan perang

Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya

Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya

Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya

Bukan ia yang diharap menang

Namun sukses dan suksesmulah yang menang

Jangan Ajari Aku Korupsi, Guruku

Karya Badul Hakim

Kureguk ilmu di saat aku dahaga akan ilmu Kurasakan hangat kasih sayangmu kala engkau tebarkan teladan buat anakmu

Senyum sapa salammu setiap menyambut kedatanganku

Tanpa kenal lelah engkau tebarkan kebajikanmu

Aku mungkin bukan anak yang pintar

Aku ingin meraup ilmu yang engkau ajar

Ilmumu aku goreskan dengan ujung pena

Di atas buku kusimpan jejak tulisanmu penuh rasa

Kuhayati tutur katamu dengan sepenuh jiwa

Aku ke sekolah bukan ingin mengumpulkan pundi-pundi angka

Aku mungkin bukan anak yang layak menyandang juara

Aku hanyalah anak negeri yang ingin melukis masa depan dengan penuh asa

Aku ingin membekali diri dengan ilmu yang kau semaikan sepanjang masa

Baca juga artikel terkait PERPISAHAN SEKOLAH atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Fadli Nasrudin