tirto.id - Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur, Amon Djobo menegaskan sebanyak 10 personel TNI yang baru pulang dari Denpasar, Bali, terkonfirmasi positif COVID-19 setelah dilakukan uji usap di RSUD WZ Prof Johannes Kupang.
“Mereka masuk dalam klaster Denpasar seperti yang terjadi di beberapa kabupaten di NTT ini, seperti Sikka, FLores Timur, Ngada," kata dia saat dihubungi di Kupang, Senin (12/10/2020).
Amon menjelaskan bahwa mereka yang tertular itu bukanlah warga lokal kabupaten itu, apalagi yang menjadi peserta dari acara Expo Alor dan Alor Karnaval yang baru di ditutup pada awal Oktober 2020.
Amon memastikan bahwa tak ada satupun warganya yang terjangkit COVID-19. Untuk mencegah penyebaran COVID-19, dirinya sudah menyarankan Dandim Alor untuk melakukan karantina di tempat yang tertutup dan tidak boleh digabungkan di lokasi yang sudah disiapkan oleh pemerintah.
“Saya sudah sampaikan kepada Dandim agar mereka itu jangan dikarantina di tempat yang sudah disiapkan oleh pemerintah. Tetapi dikarantina di tempat khusus yang disiapkan oleh TNI," tutur dia.
Ia mengatakan sampai sejauh ini, tak ada satupun warga di Alor yang terkena COVID-19. Daerah itu menjadi zona merah, ujar dia, karena ada pelaku perjalanan yang diketahui reaktif dan saat dilakukan uji usap ketahuan terkonfirmasi positif COVID-19.
Ia mengimbau masyarakat Alor tetap beraktivitas seperti biasa untuk meningkatkan ekonominya, namun tetap waspada dan tetap mentaati protokol kesehatan.
Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur menyebutkan dua dari 22 kabupaten/kota di provinsi ini hingga kini masih bebas dari kasus positif COVID-19 setelah Alor kembali menjadi zona merah akibat adanya pelaku perjalanan.
Ia mengatakan dua kabupaten yang masih bebas dari paparan kasus COVID-19 yaitu Kabupaten Belu dan Sabu Raijua.
Saat ini sudah 20 kabupaten/kota di NTT yang telah memiliki kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dengan jumlah kasus COVID-19 mencapai 565 orang dan yang telah dinyatakan sembuh dari paparan COVID-19 mencapai 352 orang.
Sedangkan pasien positif COVID-19 yang sedang dalam perawatan medis dan karantina sebanyak 206 orang dan yang meninggal dunia akibat COVID-19 sebanyak 7 orang.
Data pada gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 NTT menyebutkan Kabupaten Ende menempati urutan teratas dengan jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 109 orang disusul Kota Kupang dengan 108 kasus terkonfirmasi positif COVID-19.