tirto.id - Emisi karbon adalah pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke atmosfer. Umumnya, emisi ini berasal dari pembakaran senyawa yang mengandung karbon, seperti bahan bakar fosil, kayu, dan bahan kimia lainnya.
Emisi karbon berkontribusi besar terhadap fenomena efek rumah kaca, yang menyebabkan peningkatan suhu bumi secara signifikan. Dampak dari hal ini sangat luas, termasuk perubahan iklim global serta berbagai masalah lingkungan, kesehatan, dan ekonomi.
Berkaitan dengan pembahasan tersebut, kita perlu memperhatikan data emisi karbon, termasuk negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia.
Data emisi karbon dunia penting dipahami agar bisa memetakan masalah emisi karbon global. Lebih jauh lagi, hal itu berguna sebagai landasan mengambil kebijakan yang diperlukan dalam mengatasi emisi karbon.
Data Emisi Karbon di Dunia
Dalam "Emissions Gap Report 2023", United Nations Environment Programme melaporkan bahwa emisi gas rumah kaca (GRK) global mencapai rekor tertinggi, yaitu 57,4 giga ton ekuivalen CO2 (Gt CO2e), meningkat 1,2 persen dari tahun sebelumnya.
Sejalan dengan peningkatan ini, konsentrasi karbon dioksida (CO2) di atmosfer pun terus melonjak. Jumlahnya mencapai 417,9 bagian per juta (ppm) pada 2022. Angka ini diperkirakan akan terus naik jika tidak ada langkah signifikan untuk mengurangi emisi global.
Sektor energi menjadi penyumbang terbesar, terutama dari pembakaran bahan bakar fosil yang berkontribusi sekitar dua pertiga dari total emisi GRK. Pada 2022, penghasil karbondioksida dari bahan bakar fosil meningkat antara 0,8 hingga 1,5 persen.
Penggunaan lahan dan perubahan penggunaan lahan (LULUCF) juga berkontribusi terhadap emisi karbon global. Meskipun demikian, emisi bersih dari sektor ini relatif stabil pada 2022.
International Energy Agency dalam "CO2 Emissions in 2022" melaporkan, emisi karbon dioksida (CO2) global dari pembakaran energi dan proses industri meningkat sebesar 0,9 persen, atau sekitar 321 juta ton. Lonjakan ini membawa total emisi CO2 global ke tingkat tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 36,8 giga ton.
Negara Penghasil Emisi Karbon Dioksida Terbesar di Dunia
Andriy Blokhin dalam artikel “The 5 Countries That Produce the Most Carbon Dioxide (CO2)” (2024) di Investopedia menjelaskan, negara penghasil emisi karbon dioksida terbesar di dunia adalah Tiongkok alias China, Amerika Serikat (AS), India, Rusia, dan Jepang.
Tiongkok menempati posisi teratas sebagai penyumbang emisi karbon terbesar di dunia, dengan emisi sebanyak 11.397 juta metrik ton pada 2022. Sumber emisi karbon utama di China adalah bahan bakar fosil, terutama yang berkaitan dengan batu bara.
Pada urutan kedua, AS menghasilkan 5.075 juta metrik ton emisi karbon pada 2022. Sektor penyumbang emisi karbon terbesar di AS berasal dari transportasi, tenaga listrik, dan industri. Sementara itu, India menduduki ranking 3 penyumbang emisi terbanyak dunia (2.830 juta metrik ton).
Worldometer dalam “CO2 Emissions by Country” (2022) juga melaporkan data serupa terkait negara penyumbang emisi karbon terbesar di dunia.
Berikut rincian 10 negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia pada 2022.
- China: 12.667.428.430 ton dengan emisi per kapita 8,89; menyumbang 32,88 persen emisi dunia.
- Amerika Serikat: 4.853.780.240 dengan emisi per kapita 14,21; menyumbang 12,60 persen emisi dunia.
- India: 2.693.034.100 ton dengan emisi per kapita 1,89; menyumbang 6,99 persen emisi dunia.
- Rusia: 1.909.039.310 dengan emisi per kapita 13,11; menyumbang 4,96 emisi dunia.
- Jepang: 1.082.645.430 dengan emisi per kapita 8,66; menyumbang 2,81 persen emisi dunia.
- Indonesia: 692.236.110 ton dengan emisi per kapita 2,48; menyumbang 1,80 persen emisi dunia. Sebagai tambahan, Indonesia memiliki peningkatan emisi terbesar di sepuluh besar negara penyumbang emisi karbon dunia, yakni mencapai 13,41 persen dibanding tahun sebelumnya.
- Iran: 686.415.730 dengan emisi per kapita 7,67; menyumbang 1,78 persen emisi dunia.
- Jerman: 673.595.260 ton dengan emisi per kapita 8,01; menyumbang 1,75 persen emisi dunia.
- Korea Selatan: 635.502.970 dengan emisi per kapita 12,27 persen; menyumbang 1,65 persen emisi dunia.
- Arab Saudi: 607.907.500 ton dengan emisi per kapita 18,89; menyumbang 1,58 persen emisi dunia.
Data Emisi Karbon di Indonesia
Selaras dengan data emisi karbon dunia, laporan Neraca Arus Energi dan Neraca Emisi Gas Rumah Kaca Indonesia 2018-2022 Volume 4 (2024) yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tren kenaikan emisi gas rumah kaca di Indonesia selama periode tersebut.
Peningkatan emisi gas rumah kaca di Indonesia didominasi oleh emisi karbon, yang berkontribusi hingga 77 persen dari total emisi.
Industri penyumbang emisi karbon terbesar di Indonesia adalah pengadaan listrik dengan angka mencapai 295.854 Gg CO2e. Jika dibandingkan dengan sektor lainnya, pengadaan listrik memakan persentase hingga 42,5 persen dari total emisi Indonesia.
Secara lebih lengkap, berikut beberapa sektor penyumbang emisi karbon terbesar di indonesia pada 2022 berdasarkan laporan BPS.
- Pertanian, kehutanan, dan perikanan: 6.772 Gg CO2e
- Pertambangan dan penggalian: 16.144 Gg CO2e
- Industri dan pengolahan: 275.240 Gg CO2e
- Pengadaan listrik dan gas: 295.854 Gg CO2e
- Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang: 3.378 Gg CO2e
- Transportasi: 79.188 Gg CO2e
- Lapangan usaha lainnya: 19.929 Gg CO2e
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin