tirto.id - Kegiatan ekstrakurikuler (Ekskul) seperti pencak silat, wajib dicantumkan ke dalam rapor, selain nilai-nilai mata pelajaran. Penilaian ekskul dicantumkan secara kualitatif dalam bentuk deskripsi. Simak contoh penulisan nilai ekskul pencak silat di rapor.
Kewajiban wali kelas atau guru untuk mencantumkan nilai ekskul ke dalam rapor, telah termuat melalui Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) 12/2024.
Penilaian adalah salah satu dari 3 mekanisme kegiatan ekskul, di samping pengembangan dan pelaksanaan. Dalam ketentuannya, nilai ekskul itu termuat melalui bentuk kualitatif deskriptif. Artinya, nilai atau asesmen ekskul dalam rapor, tidak berbentuk angka.
“Kinerja Peserta Didik dalam Ekstrakurikuler perlu mendapat Penilaian atau asesmen dan dideskripsikan dalam rapor. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan hasil capaian kompetensi Peserta Didik dalam Ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian atau asesmen dilakukan secara kualitatif,” tulis ketentuan penilaian ekskul yang tercantum di Permendikbudristek 12/2024.
Kegiatan Ekskul Pencak Silat
Pencak silat merupakan salah satu ekskul yang biasa dibuka oleh berbagai satuan pendidikan. Kegiatan pencak silat, tergolong merupakan ekskul latihan olah-bakat atau latihan olah-minat, sesuai dalam pengkategorian di Permendikbudristek 12/2024.
Latihan olah-bakat dan olah-minat, merupakan ekskul mencakup kegiatan yang berkaitan dengan berbagai hal, termasuk seni dan olahraga. Sementara, pencak silat merupakan olahraga seni bela diri.
Pencak silat menurut Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pertama, Wongsonegoro (dalam Juli Candra 2021), diartikan merupakan perpaduan gerakan serang bela yang berupa tari dan berirama dengan berupa peraturan adat kesopanan tertentu yang bisa dipertontonkan di depan umum.
Juli Candra 2021 menyebutkan, jika pencak silat merupakan olahraga bela diri asli Indonesia yang diwariskan nenek moyang secara turun temurun. Pencak silat sudah ada sejak dahulu kala.
Dalam pelaksanannya, peserta didik yang mengikuti pencak silat akan mempelajari teknik-teknik dasar seperti kuda-kuda, pukulan, tendangan, atau tangkapan. Kemudian jurus-jurus pencak silat berbagai aliran, permainan pencak silat, pengetahuan pencak silat, serta latihan fisik maupun mental.
Dengan begitu, peserta didik yang mengikuti pencak silat bisa meningkatkan kebugaran jasmani dan rohani, sekaligus turut melestarikan budaya asli bangsa Indonesia. Pembentukan mental disiplin, sportif, dan pantang menyerah, turut bisa diajarkan dalam ekskul silat.
10 Contoh Penilaian Ekskul Pencak Silat di Raport
Penilaian ekskul apa pun di rapor, harus dicantumkan guru atau wali murid, ke dalam bentuk kualitatif deskriptif. Berikut ini contoh penilaian ekskul pencak silat ke dalam rapor akhir semester:
- Nilai A: Menonjol dengan sangat baik dalam gerakan dasar Pencak Silat (Sikap Pasang, pukul, tending, dll)
- Nilai B: Menonjol dengan baik dalam gerakan dasar Pencak Silat (Sikap Pasangan, pukul, tending, dll)
- Nilai A: Siswa Dapat mengombinasikan Rangkaian Gerak Teknik Pencak silat dengan Sangat Baik dan memahami peraturan pertandingan.
- Nilai B: Siswa masih perlu meningkatkan kemampuan mengombinasikan Rangkaian Gerak Teknik Pencak silat dan Belum menguasai Peraturan Pertandingan.
- Nilai A: Sangat baik dalam penguasaan sikap dasar, gerak dasar, serangan tangan, dan sikap pasang
- Nilai B: Baik dalam penguasaan sikap dasar, gerak dasar, serangan tangan
- Nilai A: Siswa/Pesilat telah mampu menjabarkan dan melakukan gerakan Pencak Silat dengan SANGAT BAIK
- Nilai B: Siswa / Pesilat telah mampu menjabarkan dan melakukan gerakan Pencak Silat dengan BAIK
- Nilai A: Memiliki Mental yang sangat baik selama mengikuti kegiatan ekskul bela diri Pencak Silat dan sudah memahami beberapa tekniknya.
- Nilai B: Memiliki Mental yang baik selama mengikuti kegiatan ekskul bela diri Pencak Silat dan sudah memahami beberapa tekniknya.
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Dhita Koesno