Menuju konten utama

10 Cara Memanaskan Motor yang Tepat dan Benar

Cara memanaskan motor ada tekniknya tersendiri, agar performanya baik dan tidak terjadi kerusakan saat dipakai. Simak penjelasannya di bawah ini.

10 Cara Memanaskan Motor yang Tepat dan Benar
Ilustrasi Memanaskan Motor. foto/istockphoto

tirto.id - Kendaraan perlu dinyalakan terlebih dahulu mesinnya secara tepat dan benar tanpa harus dijalankan, demi memperlancar sirkulasi oli. Cara memanaskan motor merupakan salah satunya contohnya, mengandung teknik dan caranya tersendiri.

Sebuah mesin akan mencapai performa terbaik seandainya dirawat dengan tepat. Dinukil dari Zenith Motorcycle, cara memanaskan motor yang benar dilakukan agar oli mencapai tingkat suhu pengoperasian.

Suhu yang tepat dapat mengubah kekentalan oli kepada kondisi optimal sebagai pelumas mesin motor. Langkah ini perlu dilakukan supaya oli bisa mengalir di mesin dengan sedikit gesekan, berbeda dari oli dingin yang lebih besar tingkat gesekannya.

Sementara mesin yang sudah dipanaskan akan mencapai suhu performa stabilnya. Jika langsung dikendarai secara tiba-tiba setelah mati lama, kemungkinan kejutan termal yang merusak motor bisa muncul.

10 Cara Memanaskan Motor yang Benar

Berikut ini sejumlah daftar poin-poin penting terkait cara memanaskan motor yang tepat dan benar.

1. Perhatikan Durasi Waktu

Dikutip Cyclenews, pertanyaan mengenai “cara memanaskan motor berapa lama?”, dijawab sesingkat mungkin. Dideskripsikan melalui perbandingan bahwa waktunya tidak boleh lebih lama dari waktu penggunaan sarung tangan beserta kacamata.

Namun, secara spesifik manasin motor berapa menit dapat diperkirakan sesuai cuaca yang sedang terjadi di sekitar. Udara yang dingin tentunya membutuhkan waktu lama 10 menit, berbeda ketika cuaca panas yang memerlukan waktu lebih pendek 2-5 menit.

2. Biarkan Mesin Motor Menyala

Cara memanaskan motor yang benar adalah membiarkan mesin motor menyala tanpa harus melakukan apa-apa. Anda hanya perlu menghidupkan mesin pakai starter engkol, kemudian mendiamkannya beberapa menit.

Biarkan oli yang ada di dalam mesin memproses sirkulasinya sendiri tanpa harus ditarik gas. Panas yang dihasilkan dari perputaran di dalam komponen penggerak krusial akan mencapai tahap optimal dengan sendirinya.

3. Perhatikan Kondisi Mesin

Langkah ini perlu dilakukan agar motor yang dipanaskan tidak mengalami kerusakan-kerusakan fatal lain. Sebut misalnya ada kebocoran oli di dalam mesin, bisa menyebabkan ruang kosong sehingga pelumasan tak optimal.

Rusaknya bagian tertentu pada logam-logam komponen mesin kendaraan juga bisa dipastikan terlebih dahulu. Pastikan tidak ada yang aus karena kondisi itu dapat memunculkan dampak beruntun bagi komponen lain.

4. Perhatikan Getaran dan Suara

Ada baiknya kita selalu waspada terhadap hal-hal kecil yang terdengar atau terasa biasa saja, misalnya suara atau getaran pada motor. Suara berisik tidak seharusnya ada, kecuali bunyi utama dari hasil menyalakan mesin.

Getaran yang terasa janggal ketika mesin hidup juga bisa menjadi perhatian para pemilik kendaraan. Jika salah satu atau kedua hal ini muncul, Anda disarankan berhenti melakukan pemanasan dan periksa kondisi mesin motornya.

5. Perhatikan Suhu Kendaraan

Apa itu suhu kendaraan dan bagaimana melihat indikator tingkat kepanasannya? Cara memanaskan motor matic keluaran baru misalnya, indikator suhu kendaraan biasa tercantum di bagian kepala dan bentuknya digital.

Dikutip dari Motor Trend, beberapa produk oli pelumas motor bisa bertahan pada 250 derajat dan rusak ketika 275 derajat celcius. Oleh sebab itu, disarankan suhu kendaraan harus ada di antara 230 sampai 260 derajat saja.

6. Jangan Tarik Gas Terlalu Kencang

Pada poin kedua dijelaskan bahwa kita hanya perlu mendiamkan motor ketika sedang dipanaskan. Ketentuan itu belum terlalu spesifik lantaran ada sejumlah kendaraan yang memang membutuhkan sedikit tarikan.

Adapun tarikan yang dilakukan terhadap kendali gas di tangan kanan tidak boleh terlalu besar. Begitu pula ketika Anda mencoba jalan awal-awal, biarkan motor menyesuaikan dulu terhadap performa stabilnya.

7. Perhatikan Tipe Kendaraan Anda

Cara memanaskan motor matic yang benar, misalnya tipe injeksi, dapat dilakukan tanpa harus menggunakan metode tambahan lain. Anda bisa menghidupkan motor lewat engkol, lalu membiarkan mesin nyala atau tarik sedikit gasnya.

Berbeda dengan itu, tipe lama motor karburator mengharuskan kontribusi udara dan bahan bakar yang sesuai. Secara manual pengaturan itu dilakukan lewat choke, Anda harus mencari tipe suara maupun sendatan dan menemukan titik stabilnya.

8. Jangan Pakai Starter Elektrik

Kendati motor pada zaman modern sudah dilengkapi starter elektrik, Anda tetap harus memanaskan motor dengan starter engkol. Hal ini perlu penulis sampaikan lantaran kerusakan terhadap aki berpotensi terjadi.

Sistem kerja aki atau accu sendiri yakni pemberi dan pengisi daya lewat kendaraan hidup, kemudian dipakai juga dalam proses pengoperasian komponen lain. Starter elektrik di pagi hari bisa menghabiskan daya yang sudah dikumpulkan.

9. Jangan Lakukan Aktivitas Lain

Tips memanaskan motor yang benar dan tepat ini menjadi tambahan yang cukup krusial, mengingat orang-orang suka lupa bahwa dirinya sedang menghidupkan mesin kendaraan. Lantaran pemanasan motor cukup singkat, hindari lakukan aktivitas lain.

10. Jangan Lakukan di Ruangan

Cara memanaskan motor matic ataupun jenis kendaraan roda dua lain bukan hanya memerhatikan kondisi kesehatan mekanik. Namun perlu pula kewaspadaan terhadap kondisi kesehatan orang di sekitar Anda.

Hasil pembakaran atau emisi dari penggunaan bahan bakar mengandung karbon dioksida dan karbon monoksida. Kedua zat gas itu bisa berpengaruh buruk jika terhirup secara langsung di dalam ruangan, apalagi tertutup.

Baca juga artikel terkait TIPS SEPEDA MOTOR atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Otomotif
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno