Menuju konten utama

Perbedaan Aki Basah dan Aki Kering pada Motor

Aki kering dan aki basah punya keunggulan dan kelemahan. Aki basah lebih murah tapi harus rutin dirawat. Aki kering minim perawatan tapi lebih mahal.

Perbedaan Aki Basah dan Aki Kering pada Motor
Ilustrasi Accu Mobil. foto/istockphoto

tirto.id - Umumnya terdapat dua jenis aki yang berbeda yaitu disebut aki kering dan aki basah pada sepeda motor. Kedua aki ini merupakan salah satu komponen yang vital untuk kendaraan bermotor pasalnya karena berhubungan dengan bagian kelistrikan. Selain itu, aki juga menyediakan sumber energi pada beberapa bagian elektronik motor seperti starter tangan, lampu, atau sign.

Meskipun penyebutannya berbeda, kedua aki ini masih tetap menggunakan elektroda. Namun elektroda pada kedua jenis aki tersebut memiliki jenis dan bentuk yang berbeda. Elektroda pada aki kering cenderung berbentuk seperti gel sedangkan aki basah berbentuk cairan.

Selain pada bentuk elektroda, kedua jenis aki tersebut juga memiliki perbedaan lain. Mengutip dari laman Astra Motor, beberapa perbedaan itu diantaranya ialah.

Aki Basah

  • Menggunakan wadah semi transparan sehingga dapat dengan mudah mengecek kondisi air aki.
  • Elektroda berbentuk cairan
  • Memerlukan perawatan lebih
  • Penguapan cenderung tinggi saat kondisi panas
  • Dapat diisi ulang dan digunakan berkali-kali
  • Harga lebih terjangkau
  • Mudah didapat.

          Aki basah ini memiliki performa yang baik jika dirawat dengan baik juga. Beberapa langkah perawatan yang bisa dilakukan ialah seperti mengecek keretakan, mengontrol ketinggian minimal garis batas dan segera isi ulang jika air elektroda sudah mulai menurun dari garis batas tersebut.

          Anda juga disarankan untuk membershikan kerak pada kedua sisi kutub (+) dan (-) serta mengecek kondisi regulator, hal ini ditujukan agat arus pada aki basah tetap stabil.

          Air aki adalah cairan yang berfungsi sebagai perendam cell-cell aki yang ada pada tipe aki basah ini, sehingga air dan aki basah harus ada di atas garis minimal agar performa listrik yang disalurkan tetap stabil

          Aki Kering

          Sedangkan untuk aki kering punya ciri khusus dan keunggulan serta kekurangan tersendiri dibandingkan aki basah. Beberapa ciri dan keunggulan aki kering ini antara lain:

          • Aki kering yang menggunakan wadah berwarna gelap.
          • Elektroda berbentuk gel
          • Minim perawatan
          • Penguapan sedikit sehingga lebih awet daya listrik.
          • Tidak bisa diisi ulang, sehingga harus beli baru jika elektrodanya habis
          • Harga lebih mahal

          Cara Perawatan Aki Basah dan Kering

          Beberapa langkah perawatan yang bisa dilakukan pada aki ini ialah dengan menggunakan atau memanasi kendaraan secara rutin setiap hari. Gunakan elektrik starter untuk hidupkan mesin, cas dengan alat khusus secara rutin juka kondisinya menurun,

          Selain itu, hendaknya jangan starter motor secara terus menerus ketika akan menghidupkan motor karena akan membuat aki cepat rusak. Maka, anda disarankan untuk menstarternya beberapa kali saja namun tidak terus-menerus

          mengutip artikel dari laman Suzuki, awet tidaknya kedua jenis aki tersebut sebenarnya tergantung dari pemilik dan pengguna kendaraan.

          Aki basah bisa dikatakan dapat lebih awet dari aki kering jika kadar volume air elektrodanya selalu terjaga. Biasanya pengecekan dilakukan setiap dua bulan sekali. Namun bagi kendaraan dengan penggunaan yang lebih tinggi, disarankan untuk melakukan pengecekan aki basah lebih cepat dari biasanya.

          Jika Anda sibuk serta sulit untuk menjadwalkan pengecekan aki secara rutin, maka lebih baik menggunakan aki kering, karena aki jenis ini tidak perlu perawaran rutin. Biasanya aki kering akan habis rata-rata kalau sudah digunakan selama 1,5 - 2 tahun sehingga harus diganti dengan aki baru.

          Baca juga artikel terkait AKI atau tulisan lainnya dari Mochammad Ade Pamungkas

          tirto.id - Otomotif
          Kontributor: Mochammad Ade Pamungkas
          Penulis: Mochammad Ade Pamungkas
          Editor: Agung DH