tirto.id - Israel memperluas serangan kepada kelompok Hizbullah di Lebanon, Senin (23/9/2024) waktu setempat. Serangan ini menewaskan sedikitnya 356 orang dan melukai 1.200 orang lain setelah Israel meluncurkan serangan udara baru.
Dalam keterangan publik, militer Israel menyerang lebih dari 800 sasaran sementara kantor berita Lebanon melaporkan serangan besar-besaran terjadi di beberapa bagian selatan negara tersebut. Dari ratusan orang yang meninggal, sekitar 24 anak-anak dan 42 perempuan tewas akibat serangan tersebut. Israel pun memberi peringatan kepada penduduk Lembah Bekaa, di wilayah Lebanon timur untuk menjauh dari depo persenjataan Hizbullah.
“Kami terus memantau persiapan Hizbullah di lapangan untuk secara proaktif menggagalkan serangan terhadap wilayah Israel, dan kami secara sistematis memperluas serangan kami terhadap Hizbullah,” kata juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari kepada wartawan sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia, Senin (24/9/2024).
Dalam pesan yang direkam kepada warga sipil Lebanon, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak mereka untuk memperhatikan seruan Israel agar mengungsi, dan mengatakan bahwa mereka harus “menanggapi peringatan ini dengan serius.”
“Tolong keluar dari bahaya sekarang. Setelah operasi kami selesai, Anda dapat kembali dengan selamat ke rumah Anda,” kata Netanyahu. Ribuan orang telah meninggalkan Lebanon selatan, membuat macet jalan raya utama di utara menuju Beirut.
Israel pun memastikan akan melanjutkan serangan dan menarget Beirut, tetapi tidak menyampaikan rincian serangan.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, lewat juru bicaranya, mengatakan dia “benar-benar khawatir dengan peningkatan situasi” di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon, terutama banyaknya korban sipil yang berjatuhan dan ribuan warga yang terpaksa mengungsi.
Sumber: VOA Indonesia
#voaindonesia
Editor: Abdul Aziz