tirto.id - Bopeng adalah bekas luka yang dalam pada kulit yang biasanya sulit hilang. Bekas luka ini terlihat berbentuk cekung, seperti lubang atau lekukan pada kulit yang terjadi ketika lapisan kulit dalam mengalami kerusakan. Beberapa orang bermasalah dengan bopeng karena merusak penampilan, membuat ia tidak percaya diri. Dilansir Medical News Today berikut beberapa solusi untuk mengatasi bopeng.
Beberapa minyak alami juga dapat mengurangi bekas luka. Minyak yang digunakan sebaiknya mengandung antioksidan alami atau senyawa lain yang dapat membantu mengurangi jaringan parut atau membantu menyembuhkan luka.
Minyak dapat digunakan, sebagai pelembab, setelah membersihkan kulit yang sakit. Beberapa minyak dapat memperburuk jerawat bagi sebagian orang, jadi yang terbaik adalah menguji minyak pada area kecil kulit sebelum menggunakannya secara teratur. Minyak yang bisa membantu atasi bopeng di antaranya adalah jojoba oil dan minyak zaitun.
- Krim perawatan bekas luka Over-the-counter (OTC)
Krim OTC merupakan metode pengobatan pertama untuk mengatasi bopeng. Krim ini bekerja dengan melembabkan kulit dan mengurangi gejala, seperti gatal atau kemerahan. Namun, krim ini seringkali membutuhkan penggunaan terus menerus untuk waktu yang lama agar membuahkan hasil yang diinginkan.
Penggunaan terus-menerus bahan kimia ini juga dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, sehingga seseorang harus berkonsultasi dengan profesional medis sebelum menggunakannya.
Meskipun ini bukan obat langsung untuk bekas luka, mendapatkan pijat wajah dapat membantu mendukung metode perawatan lainnya. Baik melalui stimulasi manual atau dengan bantuan tongkat pijat, pijat wajah dapat membantu meningkatkan sirkulasi di kulit dan menghilangkan racun, yang dapat membuat perawatan lain lebih efektif.
Menambahkan beberapa tetes minyak esensial lavender ke minyak lain pada daftar di atas dapat membantu menyembuhkan luka lebih baik. Penelitian telah mencatat, minyak atsiri lavender diketahui memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi, dan bahkan dapat membantu mengurangi jaringan parut pada beberapa orang.
Chemical peeling atau pengelupasan secara kimia digunakan untuk berbagai masalah kosmetik, termasuk meminimalkan kerutan dan bekas luka.
Peeling bekerja dengan menghilangkan lapisan atas kulit (epidermis) untuk membantu regenerasi sel-sel baru.
Chemical peeling dapat dilakukan dengan asam glikolat, asam piruvat, asam salisilat dan asam trikloroasetat (TCA). Namun efek samping yang umum yang biasa terjadi dalam
chemical peeling adalah kulit mengelupas, kemerahan, dan terbakar.
Mikrodermabrasi adalah jenis lain dari perawatan pelapisan ulang yang menghilangkan epidermis. Alih-alih menggunakan asam seperti yang digunakan dalam
chemical peeling, mikrodermabrasi terdiri dari bahan abrasif untuk mengangkat sel-sel kulit.
Proses ini secara tradisional dilakukan oleh spesialis perawatan kulit, meskipun ada juga yang bisa dilakukan di rumah. Mikrodermabrasi biasanya tidak menimbulkan efek samping, dan cenderung bekerja paling baik bila dilakukan secara teratur.
Dermabrasi adalah jenis lain dari perawatan pelapisan kulit. Tidak seperti mikrodermabasi, dermabrasi menghilangkan epidermis dan lapisan tengah kulit (dermis). Ini dilakukan oleh dokter dan mungkin memerlukan anestesi. Dokter kulit akan menggunakan mesin amplas untuk menghasilkan kulit yang lebih halus dan terlihat kencang.
Microneedling juga disebut "terapi induksi kolagen" atau "tusuk jarum." Cara kerjanya adalah, setelah luka bopeng sembuh, kulit akan menghasilkan lebih banyak kolagen yang akan mengisi lubang atau ceruk wajah yang bopeng sehingga memperbaiki penampilan kulit. Namun perawatan ini menimbulkan efek samping berupa memar, bengkak, dan infeksi.
Perawatan ini dilakukan dengan menyuntikkan kolagen atau bahan kimia lain ke wajah. Suntikan ini bertujuan untuk memperbaiki tekstur kulit dan membuatnya lebih halus. Menurut American Academy of Dermatology (AAD) dilansir
Healthline, hasil dari perawatan ini dapat berlangsung dari enam bulan hingga tidak terbatas. Namun, suntik juga membawa beberapa risiko seperti iritasi kulit, infeksi, dan reaksi alergi.
Berbagai cara untuk mengatasi bopeng tersebut akan lebih baik jika dikonsultasikan dengan dokter atau tenaga medis yang kompeten agar memiliki hasil yang lebih maksimal dan meminimalisir risiko.
tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Febriansyah
Penulis: Febriansyah
Editor: Dipna Videlia Putsanra