tirto.id - Seniman di seluruh dunia, terutama pemula dan pecinta seni mungkin memimpikan bekerjasama dengan Yoko Ono. Kali ini, ada kesempatan untuk menjadi bagian dari proyek Yoko Ono selanjutnya karena ia mengajak perempuan dari seluruh dunia untuk ikut ambil bagian dalam karya seni partisipatif terbarunya.
Janda John Lennon ini memiliki perhatian khusus dengan isu-isu kekerasan. Oleh karenanya, ia sering membuat karya partisipatif untuk menyuarakan perdamaian seperti karya berjudul 'Land of Hope' atau 'Tierra de Esperanza.'
Kali ini, perempuan asal Jepang ini mengumumkan mengajak perempuan dari seluruh dunia untuk berbagi bukti derita yang dialami sebagai seorang perempuan.
Dalam akun Facebook Yoko Ono menulis:
"Kepada perempuan dari semua usia, dari semua negara: Anda diundang untuk mengirim surat wasiat penderitaan yang Anda alami sebagai seorang perempuan.
Tulis wasiat itu dalam bahasa Anda sendiri, dengan kata-kata Anda sendiri, dan seterbuka yang Anda inginkan. Cantumkan nama depan Anda, namun tidak perlu memberikan nama lengkap Anda.
Kirim juga foto mata Anda. Surat wasiat penderitaan dan foto mata Anda akan dipamerkan dalam karya instalasi saya, 7 Oktober 2016-5 Februari, di Reykjavik ART MUSEUM.
Saya sangat mengharapkan partisipasi Anda."
Seperti biasa, kesederhanaan dalam menampilkan proyek adalah gaya khas Yoko Ono. Tanpa memandang usia, agama, atau etnis, perempuan menjadi target tindakan tidak adil, seperti pelecehan dan tertindas.
Melalui gerakan dasar berbagi kata-kata dan gambar, proyek Ono ini memastikan bahwa sesama perempuan dapat saling mendengar serta melihat.
Ono akan mengkompilasi kesaksian tertulis yang dikirimkan. Bersama dengan foto dari mata setiap wanita, ia menciptakan sepotong gambar timbul. Karya partisipatif ini bertajuk "“Arising," yang akan dipamerkan di Reykjavik Art Museum pada 7 Oktober mendatang.
"Para perempuan dapat mengirim kiriman mereka melalui surat atau email. Dan jika Anda berada di daerah Reykjavik, Anda selalu dapat menurunkan materi Anda secara pribadi juga," demikian Huffingtonpost melaporkan, pada Selasa (13/9/2016).
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh