Menuju konten utama

Yogyakarta Pastikan Kesehatan Hewan Kurban Lewat Sertifikasi

Supriyanto berharap masyarakat bisa membeli hewan kurban melalui cara yang aman karena telah mendapat sertifikasi kesehatan dari petugas.

Yogyakarta Pastikan Kesehatan Hewan Kurban Lewat Sertifikasi
Ilustrasi hewan kurban. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho.

tirto.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan melakukan sertifikasi terhadap tempat penjualan dan kesehatan hewan kurban di pasar-pasar hewan musiman. Menurut Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, dilakukan hal itu untuk membantu masyarakat yang akan membeli hewan kurban.

"Kami jadwalkan pada pertengahan pekan ini sudah mulai turun melakukan pemantauan dan sertifikasi tempat penjualan dan kesehatan hewan kurban," kata Kepala Seksi Pengawasan Mutu Komoditas Peternakan dan Perikanan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Supriyanto di Yogyakarta, Senin (7/8/2017).

Menurut Supriyanto, pihaknya berharap masyarakat bisa membeli hewan kurban melalui cara yang aman karena telah mendapat sertifikasi kesehatan dari petugas.

"Harapannya, masyarakat yang membeli hewan kurban di tempat penjualan yang sudah memperoleh sertifikasi kesehatan dari petugas menjadi yakin bahwa hewan kurban yang mereka beli dalam kondisi sehat," kata dia dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, tahun ini pula, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta menyiapkan sekitar 5.000 label untuk memberikan tanda ke hewan kurban yang dinyatakan sehat. "Tahun lalu ada 476 titik penjualan hewan yang kami pantau," kata Supriyanto.

Sementara terkait dengan penyakit yang biasanya ditemui petugas saat memantau tempat dan kesehatan hewan kurban, kata dia adalah penyakit mata merah pada hewan.

"Penyakit tersebut tidak menular ke manusia. Hanya saja, hewan kurban harus segera dipisahkan dari kelompoknya dan diobati agar tidak menular ke hewan lain," katanya.

Dia menjelaskan, selain meninjau kondisi kesehatan hewan satu per satu, petugas juga akan memeriksa kelengkapan dokumen hewan yang dijual karena sebagian besar hewan kurban yang dijual berasal dari luar Kota Yogyakarta.

"Kami juga akan melakukan pemantauan ke titik pemotongan hewan kurban pada H-2 atau H-1 Idul Adha," katanya.

Petugas yang akan memantau, kata dia, berjumlah 45 orang dari dinas ditambah 125 mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada

Supriyanto mengatakan tahun ini Dinas Pertanian dan Pangan juga merekrut takmir masjid yang akan melakukan penyembelihan hewan kurban melihat langsung proses pemotongan hewan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan.

"Sudah cukup banyak yang memanfaatkan kesempatan tersebut. Mereka bisa tahu bagaimana cara menangani daging yang baik dan higienis," katanya.

Menurut dia, pihaknya juga akan membuka dua posko pengaduan kesehatan hewan, yaitu di RPH Giwangan dan di Kantor Dinas Pertanian dan Pangan.

"Masyarakat bisa menghubungi posko apabila hewan kurban mereka sakit mendadak. Kami sudah sebarkan nomor telepon," katanya.

Baca juga artikel terkait HEWAN KURBAN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto