tirto.id - Yayasan Lembaga konsumen Indonesai (YLKI) menolak usulan sepeda motor diizinkan masuk ke jalan tol. YLKI menilai usulan itu bukan solusi mengatasi masalah transportasi di Indonesia.
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menilai wacana yang dilontarkan oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) itu juga bukan aspirasi publik dan sarat konflik kepentingan.
Penilaian itu merujuk pada posisi Bamsoet sebagai Dewan Pembina Motor Besar Indonesia (MBI), salah satu komunitas pemilik moge (motor gede).
Oleh karena itu, Tulus mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menolak usulan sepeda motor mendapat izin masuk ke jalan tol.
"Soal wacana sepeda motor masuk tol, seharusnya Menhub tak usah Teken," kata Tulus saat dihubungi reporter Tirto pada Kamis (31/1/2019).
Tulus mengatakan Kemenhub lebih baik berfokus membenahi transportasi publik daripada mengurusi izin bagi sepeda motor untuk masuk tol.
Peneliti kebijakan publik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie juga menilai wacana motor masuk ke jalan tol bernuansa elitis. Di sejumlah negara maju, kata Jerry, izin bagi sepeda motor untuk melintasi jalan tol lebih banyak dimanfaatkan oleh moge.
"Bagi saya negara kita akan mengalmi kemunduran kalau menerapkan ini. Jangan hanya kebijakan politis dan kebijakan elitis bukan populis, apalagi kecelakaan 70 persen dari sepeda motor," ucap Jerry.
Asosiasi Moge, Motor Besar Club (MBC) Indonesia memang sudah menyatakan mendukung usulan sepeda motor dizinkan masuk ke jalan tol. Sekjen MBC Indonesia, Irianto Ibrahim mengakui hal itu telah lama ditunggu komunitas pemilik moge. Dia mengklaim usulan itu juga sudah disampaikan ke presiden dalam beberapa kesempatan.
Dirjen Perhubungan Darat, Kemenhub, Budi Setiyadi sudah menyatakan usulan sepeda motor bisa masuk jalan tol sulit diterima dengan alasan keselamatan. Menurut Budi, 70 persen kecelakaan lalu lintas selama 2018 didominasi kendaraan roda dua.
"Saya kira kalau untuk kepentingan safety, saya kira tidak recommended," kata Budi.
Dia menuturkan, sepeda motor bisa saja memakai jalur kiri jalan tol yang ditandai dengan marka. Namun, ia tidak menjamin keamanannya. Selain itu, kata Budi, sepeda motor tidak ideal untuk jarak jauh dan belum tentu mampu mengimbangi kecepatan mobil di jalan tol.
"Mobil di jalan tol itu kan kecepatan tinggi. Sekarang kalau mobil jalan tinggi tiba tiba ada motor kan pasti agak goyang," ujar dia.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom