tirto.id - Zannuba Ariffah Chafsoh Wahid atau Yenny Wahid mengaku tidak pernah dihubungi oleh DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk dijadikan kandidat calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo. Nama Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid dideklarasikan secara virtual oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie Senin (3/10/2022) sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.
"Sejujurnya saya tidak pernah menyangka bahwa PSI akan menominasikan saya untuk mendampingi Mas Ganjar. PSI sendiri tidak pernah mengkomunikasikan hal ini," kata Yenny Wahid saat dihubungi Tirto pada Kamis (6/10/2022).
Yenny mengaku PSI sempat beberapa kali bertemu dengannya, namun tidak ada komunikasi khusus yang mengarah pada pembahasan politik. Terakhir pertemuan adalah saat acara kejuaraan dunia panjat tebing yang mana Yenny Wahid merupakan Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI).
"Memang kemarin teman-teman PSI datang ke acara Kejuaraan dunia panjat tebing yang saya selenggarakan, dimana ada atlit-atlit dari 27 negara yang menjadi peserta. Namun waktu itu banyak juga tokoh-tokoh nasional dan pejabat pemerintahan yang hadir. Di antaranya pak Erick Thohir, Bu Puan selaku ketua DPR, Pak Menpora, Pak Menteri Perhubungan, Menteri PUPR, Pak Teten Menteri Koperasi, ketua MPR, ketua Kadin dan lain-lain," ujarnya.
Meski demikian, Yenny mengapresiasi atas keputusan tersebut. Apabila ada kepercayaan dan masyarakat mau menerima dirinya, maka jabatan itu siap diemban.
"Saya tentu mengapresiasi kepercayaan yang telah diberikan kepada saya. Intinya, kalau orang Jawa bilang: ra rumongso namung nrimo ing pandum. Tidak menyangka namun menerima kenyataan," ungkapnya.
Yenny mengingatkan kepada PSI agar tidak terlarut dalam euforia deklarasi capres. Mengingat saat ini Indonesia masih berduka atas Tragedi Kanjuruhan.
"Namun bagi saya pribadi, ini bukan waktu yang tepat untuk bicara soal deklarasi, karena bangsa kita masih berduka dengan adanya tragedi kanjuruhan," ujarnya.
"Saya justru mengajak seluruh elemen masyarakat, untuk fokus mendorong investigasi total atas apa yang terjadi dan mendukung reformasi total atas penyelenggaraan pertandingan sepak bola di Indonesia agar tidak terulang kembali kejadian yang merenggut korban jiwa," imbuhnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto