Menuju konten utama

Yang Harus Dilakukan Jika Muncul KIPI Setelah Vaksinasi COVID-19

Ada kalanya terjadi reaksi dalam tubuh kita usai diberikan vaksinasi COVID-19. Lantas, apa yang harus dilakukan?

Yang Harus Dilakukan Jika Muncul KIPI Setelah Vaksinasi COVID-19
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga Kebon Kacang melalui layanan mobil vaksin COVID-19 keliling di kawasan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (9/7/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.

tirto.id - Pemerintah semakin menggencarkan program vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat Indonesia sebagai upaya menekan penyebaran virus Corona demi memungkasi pandemi. Ada kalanya muncul kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) usai mendapatkan vaksin COVID-19. Lantas, apa yang harus dilakukan?

Program vaksinasi penting dalam upaya menciptakan herd community atau kekebalan komunal. Herd immunity mengacu kepada situasi di mana cukup banyak orang dalam suatu populasi memiliki kekebalan terhadap infeksi untuk dapat secara efektif menghentikan penyebaran penyakit tersebut.

Jika minimal dua pertiga populasi memiliki antibodi, maka akan efektif untuk memutus rantai penularan COVID-19 yang pada akhirnya bisa mengakhiri pandemi. Salah satu cara untuk mencapai herd immunity adalah dengan menggalakkan vaksinasi.

Maka dari itu, diharapkan masyarakat Indonesia bersedia berpartisipasi secara aktif untuk melakukan vaksinasi COVID-19 untuk mencapai herd immunity demi asa mengakhiri pandemi Corona.

Infografik BNPB Obat Gratis Via Telemedicine

Infografik BNPB Obat Gratis Via Telemedicine. tirto.id/Quita

Yang Terjadi Setelah Divaksin dan Apa yang Harus Dilakukan?

Vaksin bertujuan memberikan kekebalan tubuh tanpa harus terkena penyakit. Kekebalan tubuh dapat terbentuk tanpa berbagai reaksi kendati ada pula beberapa gejala kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang bersifat umum, ringan, hingga sedang, dan akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan hari.

Ada beberapa bentuk KIPI yang bersifat umum, ringan, hingga sedang yang mungkin dirasakan setelah vaksinasi, seperti rasa pegal di sekitar area suntik, demam ringan, rasa lelah, sakit kepala, pegal otot atau sendi, menggigil, sampai diare.

Namun, meskipun potensinya kecil, ada kalanya pula terjadi reaksi atau gejala atau keluhan tak biasa setelah dilakukan vaksinasi COVID-19. Jika itu terjadi, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, dikutip dari laman resmi UNICEF:

  • Tetap tenang.
  • Jika terjadi reaksi seperti nyeri, bengkak atau kemerahan di tempat suntikan, kompres dengan air dingin pada lokasi tersebut
  • Jika terjadi demam, kompres dengan air hangat/mandi dengan air hangat, perbanyak minum air putih dan istirahat.
  • Jika dibutuhkan, minum obat sesuai anjuran petugas kesehatan.
  • Untuk mengantisipasi terjadinya KIPI serius, Anda diminta untuk tetap tinggal di tempat pelayanan vaksinasi selama 15 menit sesudah vaksinasi.
  • Jika sudah di rumah dan gejala berlangsung lebih dari tiga hari atau jika terjadi reaksi yang lebih berat, segera hubungi petugas kesehatan.
  • Bersabar. Tubuh perlu waktu untuk membangun kekebalan. Seseorang baru dapat dikatakan divaksinasi, setidaknya 2 minggu setelah dosis lengkap.

Dilansir laman resmi Satuan Tugas Penanganan (Satgas) COVID-19, Kementerian Kesehatan RI telah membentuk Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan KIPI, juga Komite Daerah Pengkajian dan Penanggulangan KIPI yang berada di bawah pengawasan kepala daerah/gubernur.

Berdasarkan laporan yang masuk, sebagian besar kasus KIPI yang terjadi adalah koinsiden atau tidak berhubungan dengan pemberian imunisasi.

Menkes Jamin Vaksin COVID-19 Aman

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan bahwa semua jenis vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia terbukti aman. Maka itu, Menkes meminta masyarakat untuk bersedia melakukan vaksinasi demi memperkuat daya tahan tubuh supaya tidak mudah terpapar virus COVID-19.

"Ini [vaksin COVID-19 di Indonesia] terbukti aman, jadi Bapak dan Ibu tidak perlu khawatir. Justru lebih besar risiko orang yang tidak divaksin," kata Budi Gunadi Sadikin beberapa waktu lalu dikutip dari Antara.

Vaksin, Menkes melanjutkan, memang bukan obat untuk menyembuhkan COVID-19. Namun, tubuh orang yang telah divaksin akan memiliki antibodi yang lebih kuat untuk memerangi virus Corona varian baru atau COVID-19.

"Vaksin ini hanya membuat daya tahan tubuh kita lebih kuat. Antibodi kita bisa melawan kalau virusnya masuk. Tapi bukan mencegah virusnya terkena ke kita," ungkap Budi Gunadi Sadikin.

Budi Gunadi Sadikin juga menegaskan bahwa selain aman, vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia tidak menyebabkan efek samping serius.

“Masyarakat dimohon jangan pilih-pilih vaksin. Vaksin yang diberikan pemerintah adalah vaksin terbaik dan sudah teruji keamanannya,” tandas Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Selalu terapkan protokol kesehatan 5M dengan ketat demi menekan penularan COVID-19, yakni memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait VAKSINASI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Addi M Idhom