Menuju konten utama

Wonderful Indonesia Belum Optimal Datangkan Turis

Panitia Kerja Pemasaran dan Destinasi Pariwisata Komisi X DPR menilai Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia belum cukup ampuh mendatangkan wisatawan mancanegara yang sebanding dengan negara pesaing utama seperti Thailand.

Wonderful Indonesia Belum Optimal Datangkan Turis
Sejumlah wisatawan mancanegara mengunjungi Candi Borobudur, Magelang. Melalui promosi Wonderful Indonesia, pemerintah menargetkan kunjungan wisman ke Indonesia pada tahun 2019 mencapai 20 juta wisman. Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko.

tirto.id - Selama ini pemasaran dan penjualan tujuan pariwisata Indonesia melalui Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia masih mengundang berbagai pertanyaan. Pasalnya, perubahan perbandingan rasio antara branding, advertising dan selling pariwisata Indonesia baru sebatas pengenalan dan belum didukung oleh bukti empiris keberhasilan strategi promosi.

“Jumlah target kunjungan wisman sebanyak 20 juta merupakan sebuah langkah yang tidak didukung oleh kajian, terlebih lagi promosi yang dilakukan belum sampai tahapan brand recall apalagi top of mind,” ujar Ketua Panitia Kerja Pemasaran dan Destinasi Pariwisata, sekaligus Wakil Ketua Komisi X DPR Utut Adianto saat ditemui wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Kamis (6/10/2016) kemarin.

Utut menilai, promosi yang dilakukan melalui kontrak kerjasama dengan saluran televisi luar seperti CNN dan Fox Channels belum efektif. Seperti dikutip Antara, efektivitas tayangan promosi Pesona Indonesia melalui media tersebut menempatkan pariwisata Indonesia pada posisi ke-6 top of mind dan posisi ke-7 untuk top of recall.

Istilah top of mind sendiri digunakan dalam dunia pemasaran yang berarti sebuah produk yang langsung muncul di pikiran manusia ketika melihat sebuah gambar atau mendengar suara yang berkaitan dengan produk tersebut, merujuk pada Economic Times.

Selain itu, perencanaan yang jelas meliputi mekanisme, konten, kriteria narasumber, penjual dari Indonesia dan pembeli mancanegara belum terlihat dalam promosi penjualan. “Para pemangku kepentingan industri pariwisata perlu lebih intens diajak berpartisipasi dalam memasarkan produk wisata Indonesia dengan persiapan yang matang,” usul Utut.

Karenanya, Utut merekomendasikan agar Kementerian Pariwisata lebih meningkatkan sinkronisasi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan pariwisata terkait dengan beberapa bidang strategis. “Sumber daya manusia yang sadar wisata, serta perlindungan terhadap kearifan lokal dan lingkungan hidup juga dirasa penting,” tutur Utut.

Namun, promosi Pesona Indonesia tidak sepenuhnya buruk. Promosi pariwisata Indonesia dinilai Utut sudah cukup baik dalam memberikan kesadaran pada pasar. Bahkan baru-baru ini diberitakan oleh Global Indonesian Voices, tayangan Wonderful Indonesia yang memperlihatkan Candi Borobudur, Pantai G-Land di Banyuwangi, Upacara Gebogan di Bali, Pulau Komodo di Labuan Bajo hingga Raja Ampat di Papua tampil di Times Square, salah satu tempat tersibuk di New York, Amerika Serikat.

Baca juga artikel terkait PARIWISATA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Bisnis
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari