tirto.id - PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) resmi menggarap proyek pembangunan Goree Tower tahap 1 di Senegal dengan nilai kontrak mencapai 50 juta euro dari total kontrak pembangunan Goree Tower sebesar 250 juta euro.
Direktur Operasi III PT Wijaya Karya Tbk. Destiawan Soewardjono mengatakan bahwa proyek itu merupakan tindak lanjut konkret antara Pemerintah Senegal dengan WIKA dan Lembaga Pembiayaan Eskpor Indonesia (LPEI) pada Agustus 2019 yang lalu.
“Kerja sama in menjadi salah satu milestone BUMN Karya di Afrika Barat, dimana WIKA mampu mengerjakan proyek mulai dari social housing di Afrika sampai proyek besar dan prestisius seperti Goree Tower Project ini” jelas Destiawan, Selasa (3/12/2019).
Rencananya, proyek Goree Tower akan dikerjakan dalam waktu 24 bulan, di mana pekerjaan WIKA meliputi seperti pembangunan Hotel bintang 5 dengan 33 lantai, sky dining, gedung perkantoran, convention center, dan residential apartment.
Untuk pelaksanaan proyek itu, WIKA mendapatkan fasilitas pembiayaan National Interest Account (NIA) dengan skema Buyer’s Credit dari LPEI. Peyaluran fasilitas ini sejalan dengan strategi Pemerintah untuk memperluas ekspor Indonesia ke negara non tradisional termasuk Afrika.
Buyer’s credit sendiri merupakan fasilitas yang hanya dapat disediakan oleh LPEI. Dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor Indonesia dari sisi pembeli atau demand side. Skema ini merupakan bentuk nyata dari peran LPEI sebagai fill the market gap.
“Bagi kami pasar luar negeri adalah potensi yang harus diimplementasi. Masuknya WIKA di pasar infrastruktur dan gedung Afrika sesuai dengan strategi bisnis WIKA yang menyasar negara-negara berkembang dengan kebutuhan infrastruktur yang tinggi,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly mengatakan proyek Goree Tower Senegal menambah keyakinan Internasional bahwa perusahaan Indonesia memiliki kemampuan untuk bersaing di pasar global.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Ringkang Gumiwang