tirto.id - Seiring makin merebaknya virus corona jenis baru atau COVID-19 di berbagai negara, banyak pula informasi soal upaya mencegah hingga membunuh virus tersebut, salah satunya penggunaan pengering tangan.
Namun, apakah benar benda yang biasanya terdapat di kamar mandi ini bisa membunuh virus corona?
Jawabannya tidak. Badan Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan pengering tangan tidak efektif dalam membunuh virus corona baru.
Menurut WHO, alih-alih pengering tangan, cara terbaik melindungi diri Anda dari COVID-19 yakni mencuci tangan sesering mungkin atau membersihkannya dengan antiseptik berbasis alkohol, kemudian mengeringkannya menggunakan handuk, seperti diwartakan laman Antara News.
Selain pengering tangan, ada juga informasi pemindai termal efektif mendeteksi orang yang terinfeksi virus corona baru. Benarkah ini?
Ternyata, meskipun pemindai termal dapat mendeteksi demam (alias, suhu tubuh lebih tinggi dari normal) pada mereka yang terinfeksi virus corona, alat ini tidak dapat mendeteksi infeksi pada mereka yang belum menunjukkan gejala.
"Ini karena dibutuhkan antara 2- 10 hari sebelum orang yang terinfeksi menjadi sakit dan mengalami demam," kata WHO.
WHO menyatakan, flu juga memiliki gejala yang mirip dengan COVID-19, termasuk demam. Jadi hanya karena seseorang demam tidak selalu berarti mereka terinfeksi virus corona.
Di sisi lain, ada informasi mencuci hidung secara teratur dapat membantu mencegah infeksi virus corona baru. Apa ini benar?
Cara ini dapat membantu Anda pulih lebih cepat dari flu, tetapi belum terbukti membantu mencegah infeksi pernafasan secara umum, termasuk corona.
Ketika Anda membilas hidung Anda dengan saline atau cairan infus untuk mengatasi gejala pilek, pastikan produk tersebut steril.
Informasi lainnya yang beredar mengenai pencegahan COVID-19, pengolesan minyak wijen. Sebenarnya, mengolesi tubuh dengan minyak ini tidak akan membuat virus corona menjauh.
Selain itu, menurut WHO, ada beberapa disinfektan kimia yang dapat membunuh virus corona permukaan benda termasuk yang berbasis klorin, pelarut eter, asam perasetat dan kloroform.
Namun, zat-zat ini hanya sedikit atau tidak sama sekali berdampak pada virus jika Anda menaruhnya di kulit atau di bawah hidung Anda.
"Faktanya, bahkan bisa benar-benar berbahaya untuk meletakkan bahan kimia tersebut di kulit Anda," kata WHO.
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH