Menuju konten utama

Waswas Omicron, IHSG Ditutup Melemah pada Penghujung Tahun

IHSG ditutup melemah 19,2 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.581,48, implikasi varian Omicron yang menyebar dengan cepat dan telah masuk ke beberapa negara.

Waswas Omicron, IHSG Ditutup Melemah pada Penghujung Tahun
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/6/2021). ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj.

tirto.id - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah pada penghujung tahun 2021, dibayangi kekhawatiran penyebaran varian Omicron.

IHSG ditutup melemah 19,2 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.581,48. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 4,81 poin atau 0,51 persen ke posisi 931,41.

"Menjelang penutupan akhir tahun 2021, pasar tampaknya diselimuti implikasi dari COVID-19 varian Omicron yang menyebar dengan cepat dan telah masuk ke beberapa negara termasuk ke Indonesia," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis (31/12/2021), seperti dilansir Antara.

Penyebaran Omicron tersebut dinilai menjadi kecemasan bagi pelaku pasar dan investor terhadap pemulihan ekonomi pada 2022 dan membuat pergerakan IHSG relatif terbatas pada hari ini.

Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sejak Januari hingga 27 Desember 2021 yang mencapai Rp278,71 triliun atau setara dengan 97,79 persen dari target 2021 sebesar Rp285 triliun, menjadi katalis positif terhadap naiknya permintaan kredit pada sepanjang 2021.

Selain itu pelaku pasar mencermati target pemerintah yang menyampaikan potensi anggaran PEN dapat terealisasi sebesar 88,5 persen pada akhir 2021.

Hal tersebut tentu menjadi katalis positif mengingat hambatan pada distribusi cukup besar di mana penyebaran varian delta menurunkan ekspektasi tercapainya target tersebut.

Adapun hingga 17 Desember 2021 pemerintah mencatat realisasi anggaran Program PEN telah mencapai Rp533,6 triliun atau sebesar 71,6 persen dari pagu Rp744,77 triliun.

Dibuka menguat, tak sampai satu jam IHSG bergerak melemah dan banyak menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak variatif namun akhirnya ditutup di teritori negatif pada penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor terkoreksi dengana sektor perindustrian turun paling dalam 1,47 persen, diikuti sektor energi dan sektor transportasi & logistik masing-masing turun 1,46 persen dan 0,1 persen.

Sedangkan empat sektor meningkat dengan sektor teknologi naik paling tinggi 1,56 persen, diikuti sektor barang kesehatan dan sektor barang baku masing-masing naik 1,33 persen dan 0,41 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp305,89 miliar. Sedangkan di pasar reguler juga tercatat aksi jual asing dengan jumlah jual bersih Rp223,8 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.228.813 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 26,27 miliar lembar saham senilai Rp10,28 triliun. Sebanyak 209 saham naik, 342 saham menurun, dan 130 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 115,17 poin atau 0,4 persen ke 28.791,71, Indeks Hang Seng naik 25,47 poin atau 0,11 persen ke 23.112,01, dan Indeks Straits Times terkoreksi 11,38 atau 0,36 persen ke 3.126,64.

Baca juga artikel terkait INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Editor: Restu Diantina Putri