Menuju konten utama

Waspada El Nino, Kementan Dongkrak Produksi Pangan Tahun Depan

Kementan akan meningkatkan produksi komoditas pangan utama seperti beras, bawang merah, bawang putih, hingga daging sapi pada 2024 mendatang.

Waspada El Nino, Kementan Dongkrak Produksi Pangan Tahun Depan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) didampingi Pj Gubernur Banten Al Muktabar (kiri) mengoperasikan mesin pemanen padi saat melakukan kunjungan kerja di Kampung Sujung, Tirtayasa, Serang, Banten, Rabu (8/2/2023). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/tom.

tirto.id - Kementerian Pertanian (Kementan) akan meningkatkan produksi komoditas pangan utama seperti beras, bawang merah, bawang putih, hingga daging sapi pada 2024 mendatang. Hal ini dilakukan Kementan untuk mengantisipasi datangnya cuaca kemarau berkepanjangan atau El Nino.

"Untuk padi 55,42 juta ton, cabai 3 juta ton, jagung 23,34 juta ton, bawang merah 1,74 juta ton, kopi 818.000 ton, kelapa 2,9 juta ton, bawang putih 45.910 ton," ucap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL dalam Rapat Kerja (Raker) bersama DPR Komisi IV di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/6/2023).

"Kemudian, kedelai 340.000 ton, tebu 39,45 juta ton daging ayam 4,00 juta ton, daging sapi/kerbau 405.440 ton kopi 818.000 ton, dan kakao 649.000 ton," tambahnya.

Kementan ke depan akan fokus kepada empat program ketersediaan untuk pangan. Pertama, Program tersebut diharapkan memberikan akses serta konsumsi pangan yang berkualitas. Kedua, program nilai tambah dan daya saing industri. Ketiga, program pendidikan dan pelatihan vokasi dan keempat, program dukungan manajemen.

Sejalan dengan program tersebut, SYL mengatakan pihaknya akan berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian yang ditempuh dua strategi pelaksanaan kegiatan.

Kegiatan utama tersebut akan dilaksanakan oleh Dirjen Tanaman Pangan, Dirjen Holtikultura, Dirjen Perkebunan dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.

“Kegiatan utama misalnya Dirjen Tanaman Pangan misalnya pengembangan kawasan padi, kedelai jagung dan lainnya. Kedua mendirikan benih tanaman pangan, ketiga perbanyakan sumber tanaman pangan dan keempat penanganan dampak perubahan iklim tanaman pangan,” jelasnya.

Selain itu soal El Nino, SYL menyebut pihaknya akan melakukan antisipasi dalam menghadapi El Nino yang diprediksi berada pada puncaknya Agustus 2023 mendatang.

Antisipasi yang dilakukan Kementan seperti identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, serta mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning dan hijau. Kemudian percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan, peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam.

Sebelumnya, SYL juga telah menekankan pentingnya penanganan musim kering alias cuaca ekstrim El Nino yang diperkirakan terjadi pada Agustus mendatang. Dia pun mengimbau kepada para petani agar membuka setiap sumur resapan, mengoperasikan pompa, hingga mengatur irigasi serta menyiapkan benih unggul yang tahan cuaca buruk.

Hal itu disampaikan oleh SYL membuka Rembug Utama Pekan Nasional Petani Indonesia ke XVI di Auditorium Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat.

"Besok itu sudah pasti akan ada suhu panas yang luar biasa, Pak. Kalau begitu salah satunya antisipasinya harus dimainkan, salah satunya membuka sumur bor yang sudah menampung air, termasuk menyiapkan berbagai varietas unggul. Pemerintah siap membantunya dengan program KUR sebagai permodalan," tutur SYL dikutip dari keterangannya yang diterima Tirto, Senin (12/6/2023).

Baca juga artikel terkait PASOKAN PANGAN atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang