tirto.id - Wakil Sekratis Jenderal Gerindra, Andre Rosiade membantah PKS sengaja tak diajak dalam umrah bersama Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais pada Jumat (1/5/2018).
"Memang umrah ini tidak direncanakan bersama-sama," kata Andre kepada Tirto, Minggu (3/6/2018).
Menurut Andre, Ketua Dewan Syuro PKS, Salim Segaf, menyusul umrah sehari setelah pertemuan Amien, Prabowo dengan Ketua DPP FPI Rizieq Shihab.
"Jadi, Pak Shohibul di Jakarta, lalu Pak Salim datangnya setelah Pak Prabowo dan Pak Amien ketemu Habib Rizieq. Lagian beberapa bulan yang lalu sudah ada pertemuan Habib Salim dan Habib Rizieq," kata Andre.
Andre pun memastikan tidak ada perpecahan di antara Gerindra, PAN dan PKS seperti yang diduga banyak kalangan lantaran absennya pimpinan PKS dalam foto umrah bersama yang tersebar ke media.
"Saya yakin koalisi umat PAN, Gerindra, PKS, PBB itu akan tetap terbentuk," kata Andre.
Sabtu (2/6/2018), tersebar foto Prabowo, Amien dan Rizieq dan sejumlah politikus PAN dan Gerindra sedang melaksanakan salat berjemaah dengan Rizieq sebagai imam.
Tersebar juga foto Amien, Prabowo dan sejumlah politikus Gerindra dan PAN mengenakan pakaian ihram di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Foto tersebut menjelaskan keterangan Wakil Ketua DPP Gerindra, Fadli Zon sebelumnya yang menyatakan Prabowo dan Amien sedang merencanakan umrah bersama.
Akan tetapi, dalam semua foto tersebut tidak tampak satupun elite PKS. Perihal ini, Direktur Populi Centre, Usep S Ahyar menilai absennya elite PKS menandakan berkurangnya daya tawar dari partai tersebut terhadap Gerindra.
Usep pun menduga terbuka peluang bagi PKS untuk mengambil langkah keluar dari koalisi bersama Gerindra dan PAN.
"Dalam politik, semuanya mungkin, walaupun potensi besar masih dengan Gerindra. Ini juga akan meningkatkan posisi tawar di hadapan koalisi," kata Usep kepasa Tirto, Sabtu (2/6/2018).
Sementara, Presiden PKS, Shohibul Iman menilai pertemuan antara Prabowo dengan Amien biasa saja. Ia pun meminta publik tidak memandang pertemuan tersebut secara politis.
"Pertemuan sesama muslim dan sesama tokoh politik itu hal biasa. Gak usah ditarik tarik jadi politis, biarkan mereka ibadah dengan khusyu demi kebaikan bangsa dan negara," kata Sohibul kepada Tirto.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Dipna Videlia Putsanra