tirto.id - Kementerian Luar Negeri bekerjasama dengan Basarnas dan BNPB terus berupaya melakukan proses evakuasi terhadap warga negara asing (WNA) yang terdampak bencana gempa di Lombok.
Jumlah WNA di Gili Trawangan, Meno dan Air diperkirakan sebanyak 2.000 orang, dan 870 orang sudah dievakuasi, demikian disampaikan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Evakuasi warga asing dari tiga pulau di Lombok, yakni Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno, dilakukan menggunakan enam kapal melalui koordinasi badan-badan pemerintah, termasuk tiga kapal swasta.
Sebanyak 18 penerbangan ekstra ke Lombok dan Bandara Praya dibuka untuk 24 jam. Selain itu, pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga membuka posko darurat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Selanjutnya, Pemerintah Indonesia telah menyediakan 75 kamar gratis untuk para WNA yang menunggu penerbangan untuk kembali ke negaranya masing-masing.
Bagi WNA yang kehilangan paspor dapat mengunjungi Meja Bantuan Kemenlu di Lombok untuk dibantu berkoordinasi dengan perwakilan negara masing-masing untuk mendapatkan paspor sementara.
Saat ini 75 persen listrik di Lombok masih berfungsi dan dengan tambahan 100 genset.
Kementerian Luar Negeri RI melaporkan perkembangan situasi terbaru di Lombok kepada para perwakilan asing di Jakarta pascabencana gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) di Lombok pada 5 Agustus 2018.
Direktorat Konsuler Kementerian Luar Negeri telah menyampaikan "briefing" kepada perwakilan negara asing di Jakarta.
Kemenlu mengadakan pertemuan dengan sejumlah perwakilan asing di Jakarta untuk memberikan informasi terbaru mengenai perkembangan situasi di daerah terdampak gempa di Lombok dan langkah-langkah penanganan yang dilakukan pemerintah Indonesia.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh wakil-wakil dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB); Basarnas; Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta wakil dari 30 perwakilan negara asing di Jakarta.
Pihak Kemenlu RI menyampaikan kepada para perwakilan negara asing bahwa Pemerintah Indonesia masih terus mengupayakan evakuasi warga yang terdampak bencana.