Menuju konten utama

Warga Mulai Mengungsi Imbas Kebakaran TPA Rawakucing Tangerang

Maryono Hasan mengatakan warga mulai mengungsi akibat kepungan asap imbas kebakaran tempat pembuangan akhir (TPA) Rawakucing, Tangerang.

Warga Mulai Mengungsi Imbas Kebakaran TPA Rawakucing Tangerang
Kabut asap kebakaran menutupi TPA

tirto.id - Kepala BPBD Kota Tangerang Maryono Hasan mengatakan warga mulai mengungsi akibat kepungan asap imbas kebakaran tempat pembuangan akhir (TPA) Rawakucing, Tangerang. Api dari arah pintu tiga melebar terbawa angin dengan cukup cepat mendekati pemukiman.

"Saat ini, puluhan warga telah diungsikan di kantor Kecamatan Neglasari dan terpantau oleh seluruh petugas," katanya Maryono dikutip Antara, Jakarta, Sabtu (21/10/2023).

Maryono mengatakan, satu mobil milik petugas terbakar akibat api di TPA Rawakucing kembali berkobar.

"Satu kendaraan petugas jenis Avanza terbakar, karena situasi cukup sulit dikendalikan," kata Maryono.

Ia menuturkan hembusan angin yang kencang membuat api kembali menyala cukup cepat. Bahkan, api mulai merambat ke pembatas jalan dan membahayakan lokasi sekitar.

Kondisi kian membahayakan untuk semua pihak, terutama para petugas yang masih berjuang di lapangan. Sebab, asap benar-benar memenuhi hampir seluruh area TPA Rawakucing, bahkan jarak pandang hanya sekitar lima meter saja.

"Seluruh petugas penuh sesak dengan asap yang terus membumbung tinggi di seluruh area yang terbakar. Namun, petugas tidak pantang menyerah, segala penanganan hingga saat ini tanpa henti terus dikerahkan," kata dia.

Ia menjelaskan kendala saat ini adalah cuaca, luas area, serta medan atau pijakan yang mudah amblas. Kondisi terakhir, masih dalam proses pemadaman dan penguraian dengan alat berat.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan satu unit helikopter water bombing atau helikopter bom air, untuk mempercepat proses pemadaman TPA Rawakucing Neglasari, Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Baca juga artikel terkait SOSIAL BUDAYA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Anggun P Situmorang