tirto.id - Sungai Besar Nenang di kawasan RT 04 Kelurahan Nenang, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mulai terdampak bocoran pipa penyalur minyak mentah milik Pertamina, hingga ke tambak-tambak warga yang airnya bersumber dari sungai itu, pada Sabtu (7/4/2018).
Petambak di lingkungan RT 06 Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam, mengeluh tambak mereka terdampak cemaran minyak akibat kebocoran pipa saluran minyak mentah milik Pertaima.
"Jumat pagi saya alirkan air Sungai Besar Nenang masuk ke tambak, saya tidak tahu sungai tercemar minyak mentah," ungkap petambak Sengkang, menambahkan, "Sore hari saya terkejut, udang dalam tambak sudah mulai mati, setelah dicek ternyata air tambak tercemar minyak."
Udang di tambak seluas sekitar tujuh hektare milik Sengkang sejak Jumat (6/4/2018) sore mulai mati karena air tambak tercemar minyak.
Rustam, petambak lainnya, mengalami masalah serupa. Udang-udang di tambaknya banyak yang mati karena air tambak tercemar minyak.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara meminta Pertamina menurunkan mempercepat penanganan kebocoran pipa minyak dan dampaknya untuk mencegah dampak lebih lanjut di lingkungan sekitarnya.
Sebelumnya, PT Pertamina telah mengerahkan sebanyak 21 unit kapal dan 234 orang dengan berbagai keahlian dalam operasi pembersihan ceceran minyak di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (6/4/2018).
Pertamina menurunkan empat tim, yang bekerja secara simultan berdasarkan zona, untuk membersihkan perairan Teluk Balikpapan dari tumpahan minyak.
Zona pertama mencakup area Pangkalan LLP, jetty dan Kampung Baru; zona kedua mencakup area Rede dan Kolam Labuh; zona ketiga meliputi Pantai Monpera; dan zona keempat mencakup area sekeliling pantai.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo