tirto.id - Aep (42 tahun) tiba-tiba dikerubungi warga lainnya, mereka kemudian kompak memanggil wartawan untuk berkumpul. Aep kemudian menunjukkan tiga butir selongsong peluru.
"Ini yang digunakan untuk melawan rakyat," kata Aep di depan flyover Jatibaru, Jakarta Barat pada Rabu (22/5/2019).
Aep mengklaim menemukan selongsong peluru itu di sekitar lokasi rusuh antara warga dan aparat kepolisian, tepatnya di kawasan Jatibaru, Tanah Abang.
Ia bahkan mengklaim ada beberapa orang yang menjadi korban penembakan ini.
Kondisi di beberapa titik di Jakarta yang sempat memanas dari Rabu (22/5/2019) dini hari hingga pukul 09.46 WIB di antaranya di sekitar kantor Bawaslu, Pasar Tanah Abang, asrama Brimob Petamburan dan daerah Jatibaru, Jakarta Pusat.
Kericuhan saat aksi 22 Mei bermula sejak Selasa (21/5/2019) sekitar pukul 22.45 WIB.
Bentrok sempat terjadi antara massa dan aparat kepolisian mengakibatkan satu korban tewas, Farhan Syafero (30) dan beberapa orang terluka.
Polisi sempat menangkap sekitar 20 orang yang diduga provokator. Polda Metro Jaya mengirimkan tambahan dua kompi polisi ke Jalan KS Tubun, Petamburan.
Setelah tiba di lokasi, aparat lantas bergerak serempak menuju arah Jalan Petamburan 5, sekitar markas FPI.
"Jalan ke arah dekat massa," ujar salah seorang aparat, Rabu (22/5/2019) pagi.
Sejumlah kantor yang berada di sekitar Pasar Blok A, Tanah Abang, Jakarta Pusat diliburkan pada Rabu (22/5/2019).
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno