tirto.id - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menduga adanya mafia beras sehingga harga di pasaran menjadi mahal. Terkait dugaan tersebut, Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin pun mengakui akan mendalami dan meminta pihak terkait untuk menyelidiki hal itu.
"Kalau masalah mafia harus didalami apa betul ada? Saya akan minta pihak terkait untuk menyelidiki hal itu," katanya usai Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2023, di Ballroom Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (25/01/2023).
Lebih lanjut, dia menilai kenaikan harga beras terjadi disebabkan beberapa faktor. Salah satunya, dari krisis pangan global dan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Jadi dampak-dampak itu tentu akan berpengaruh. Saya kira soal mafia mungkin perlu kita teliti lebih jauh," bebernya.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas menduga adanya mafia yang memainkan harga beras bulog sehingga menjadi mahal. Dia menilai seharusnya harga beras medium dari Bulog itu dijual Rp8.300 per kilogram ke pedagang. Tetapi, berdasarkan laporan harga yang didapat pedagang malah mahal.
"Sebenarnya saya sudah tahu, dan saya tidak bodoh-bodoh amat. Tanda kutip ada mafia itu memang ada. Saya nanti kasih tahu," ujarnya dalam konferensi pers yang disiarkan pada Live Instagram Perum Bulog, Jumat (20/1/2023) lalu.
Bahkan, Buwas mengungkap, para mafia beras tersebut berani mengadakan rapat di dekat kantor Perum Bulog.
"Jadi jangan seperti itu lah, ini model-model apa dan hebat beraninya mengadakan pertemuan itu di dekat kantor Bulog, top banget itu!" ujarnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin