Menuju konten utama

Wapres Jusuf Kalla Paparkan Tantangan Perekonomian Indonesia

Wapres JK tidak menampik apabila perekonomian Indonesia mengalami anomali sehingga pertumbuhannya tidak secepat yang diharapkan.

Wapres Jusuf Kalla Paparkan Tantangan Perekonomian Indonesia
Wapres Jusuf Kalla. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

tirto.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi telah membuka perdagangan saham di 2018 hari ini, Selasa (2/1/2018). Pada pukul 09.00 WIB tadi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,16 persen atau 10,43 poin di level 6.366,08.

Wakil Presiden Jusuf Kalla yang berkesempatan membuka perdagangan saham pun mengingatkan pentingnya peranan emiten dan para investor di lantai bursa. Jusuf Kalla mengklaim investasi yang masuk dapat berkontribusi terhadap pembangunan infrastruktur.

Jusuf Kalla lantas menilai perlu adanya peningkatan baik dalam hal investasi riil maupun di pasar modal. “Makin banyak perusahaan yang listing, tidak hanya ramai perdagangannya namun juga efek perdagangannya,” kata Jusuf Kalla dalam sambutannya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, pagi ini.

Dengan demikian, investasi bisa semakin dinikmati masyarakat luas dalam bentuk fisik, seperti halnya pembangunan pabrik ataupun semacam smelter. Jusuf Kalla sendiri berpendapat kalau pembangunan infrastruktur sekarang ini tak hanya diupayakan negara-negara berkembang, namun juga negara-negara maju sekaliber Amerika Serikat.

Lebih lanjut, Kalla menilai indikator perekonomian Indonesia saat ini sudah relatif baik. Harga sejumlah komoditas seperti batu bara, karet, dan kelapa sawit pun dikatakannya menurun. Kendati demikian, Jusuf Kalla tidak menampik apabila perekonomian Indonesia mengalami anomali sehingga pertumbuhannya tidak secepat yang diharapkan.

“Apakah masalah anomali atau pencatatan, kita akan diskusi panjang dengan BPS [Badan Pusat Statistik]. Kenapa negara lain lebih tinggi padahal indikator dalam negeri positif untuk perubahan-perubahan dalam negeri,” ungkap Jusuf Kalla.

Adapun Jusuf Kalla sempat menyinggung tentang pengaruh faktor geopolitik yang berpotensi memengaruhi perekonomian dunia, salah satunya seperti yang sedang terjadi di kawasan Timur Tengah.

Meski begitu, Kalla mengindikasikan optimismenya bahwa perekonomian Indonesia tidak akan terpengaruh dengan faktor geopolitik tersebut. “Karena kita mempunyai pasar yang cukup besar,” ucap Jusuf Kalla.

Sementara dari dalam negeri, Jusuf Kalla mengaku tidak mengkhawatirkan tibanya tahun politik. Menurutnya, tahun politik tidak pernah terbukti membawa kerusuhan. Ia menilai masyarakat saat ini menghadapi pergeseran format aksi kampanye, dari yang tadinya fokus pada pengumpulan massa menjadi lebih mengarah kepada pemanfaatan media sosial.

“Semua kondisi baik itu insya Allah akan berimbas kepada ekonomi, karena ekonomi kita juga banyak dipengaruhi faktor-faktor di luar ekonomi,” ujar Jusuf Kalla lagi.

Baca juga artikel terkait EKONOMI NASIONAL atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari