tirto.id - Amerika Serikat dan Indonesia, sejak bom Bali tahun 2002 terus meningkatkan kerja sama kontraterorisme. Amerika Serikat mendanai dan melatih unit khusus Detasemen 88 di Indonesia yang mempunyai tugas utama memerangi terorisme.
"Amerika Serikat bangga menjadi salah satu mitra pertahanan yang paling lama, dan kami berkomitmen melanjutkan kemitraan ini," kata Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Kamis (20/4/2017), seperti diberitakan Antara.
Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia tidak masuk dalam daftar kebijakan larangan masuk bagi penduduk asal enam negara dengan mayoritas populasi Islam yang sempat diterapkan oleh pemerintahan Donald Trump.
Pemerintah Indonesia juga sering mengklaim diri berhasil membangun bangsa (nation building) sehingga bisa menjadi contoh bagaimana Islam bisa berdampingan dengan toleransi dan demokrasi--kontras dengan negara-negara Teluk yang berpandangan radikal soal agama--meski banyak konflik SARA pada masa lalu sebagaimana pernah terjadi di Ambon dan Poso.
Amerika Serikat juga berkepentingan dengan jinaknya Islam di Indonesia mengingat negara tersebut sering menjadi target utama operasi teroris berjaringan internasional.
Sementara itu, di sisi lain, Indonesia juga beberapa kali mengalami serangan terorisme serupa.
"Indonesia sudah tidak asing lagi dengan serangan teror, seperti yang terjadi pada bulan Januari tahun lalu di Jakarta," kata Pence merujuk pada peristiwa pengeboman kelompok bersenjata ISIS di pos polisi, Sarinah, yang menewaskan delapan orang.
Sesaat setelah menyatakan dukungannya kepada Indonesia terkait kontraterorisme, Wapres AS menggelar dialog dengan tokoh-tokoh lintas agama Indonesia di Masjid Istiqlal.
Hingga kini, belum diketahui isi pembicaraan tokoh-tokoh agama bersama wakil pemimpin negara dengan anggaran militer terbesar di dunia tersebut. Para pemuka yang hadir juga belum menjawab permintaan komentar dari Antara.
Di antara puluhan tokoh agama yang hadir adalah Yenny Wahid, putri almarhum mantan pemimpin organisasi Islam terbesar dunia Nahdlatul Ulama yang juga presiden keempat Indonesia Abdurrahman Wahid.
Selain itu, mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin juga hadir dalam pertemuan yang tertutup bagi media tersebut.
Mike Pence berkunjung ke Indonesia dengan misi menarik dukungan Jakarta untuk menyelesaikan sengketa di Laut Cina Selatan, sebuah perairan yang ramai dilewati kapal-kapal asal Amerika Serikat.
Pence juga mengingatkan Indonesia atas kerja sama perdagangan kedua negara yang kini tengah bermasalah setelah Trump akan menyelidiki potensi kecurangan praktik perdagangan dari Indonesia.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra