Menuju konten utama

Wamenkes Belanja Masalah Faskes di Puskesmas Sawit, Boyolali

Dalam kunjungannya ke Jawa Tengah, Wamenkes Dante Saksono Harbuwono sekalian belanja masalah untuk dicarikan jalan keluarnya.

Wamenkes Belanja Masalah Faskes di Puskesmas Sawit, Boyolali
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, melakukan kunjungan lapangan tematik ke Puskesmas Sawit, Boyolali. tirto.id/Shofiatunnisa Azizah

tirto.id - Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, melaksanakan kunjungan lapangan tematik ke Puskesmas Sawit, Boyolali, Jumat (9/8). Tujuan kunjungan ini adalah menyingkap permasalahan fasilitas kesehatan demi meningkatkan transformasi kesehatan di Jawa Tengah.

“Tentang Puskesmas Sawit, kami harus melakukan beberapa penyempurnaan tentang birokrasi administrasi yang berkaitan dengan pelayanan,” buka Dante, setelah meninjau fasilitas kesehatan setempat.

Dante menyebutkan, pelayanan di Puskesmas Sawit cukup baik dan ditunjang alat-alat kesehatan yang kelengkapannya akan dibantu oleh Kementerian Kesehatan. Meski demikian, administrasi birokrasi dalam perizinan puskesmas masih perlu perbaikan.

“Perizinan ini diperlukan untuk akses ke BPJS,” tambah Dante, memberi evaluasi terhadap Puskesmas Sawit.

Dari evaluasi tersebut, Dante menyebut perlunya daftar simak untuk menyederhanakan proses perizinan dan pelayanan. Daftar simak dapat digunakan puskesmas untuk menyempurnakan rujukan dan pelayanan yang berkaitan dengan BPJS.

Optimalisasi perizinan diperlukan sebab dampaknya sangat besar. Dante menegaskan, perizinan puskesmas dapat mengakibatkan absennya pelayanan, meski alat kesehatan tersedia.

Berikutnya, Dante menyoroti pengadaan obat yang belum disertai ketersediaan apoteker, “Saya sudah mendiskusikan kepada tim dari Kemenkes untuk melakukan evaluasi. Apakah dimungkinkan nanti surat izin praktik apoteker itu satu apoteker mempunyai beberapa puskesmas binaan?”

Dante berharap pengadaan apoteker di setiap puskesmas dapat mengoptimalkan kewajiban puskesmas dalam pengadaan obat non-kapitasi dari BPJS. Aspirasi ini selaras dengan skema pengobatan yang memerlukan izin apoteker, bahkan sebelum diberikannya obat rujukan di rumah sakit.

Hal-hal semacam itulah yang Dante sebut sebagai belanja masalah dari kunjungan lapangan tematiknya. Ia memeriksa langsung persoalan di lingkup fasilitas kesehatan untuk dicarikan jalan keluar.

“Tadi sudah saya sampaikan bahwa kami melakukan pendekatan Integrasi Layanan Primer (ILP) menggabungkan posyandu, puskesmas pembantu, dan puskesmas sebagai satu kesatuan di tingkat layanan masyarakat,” tutur Dante, terkait menggerakkan sinergi layanan masyarakat.

Persoalan ILP disampaikan Dante sehubungan adanya keterkaitan antara kader puskesmas dengan peningkatan kemampuan dalam memberikan pelayanan. Saat ini, permasalahan kader yang ditemui beragam, sebab ada kader yang dibayar dan ada pula yang sukarela. Namun, urgensi posisi kader makin menguat seiring tuntutan perannya yang meningkat.

Menyoal hal ini, Dante berharap dapat mengembangkan pelatihan yang sudah ada. “Kami ingin kegiatan edukasi dan promosi dalam kesehatan ini menjadi prioritas untuk masyarakat.”

Dalam kunjungan ke Puskesmas Sawit, Wamenkes Dante didampingi oleh Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat Then Suyanti, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Yuli Astuti Saripawan, dan Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Siti Nadia Tarmizi.

Baca juga artikel terkait TRANSFORMASI KESEHATAN atau tulisan lainnya

tirto.id - GWS
Reporter: Tim Media Service
Editor: Tim Media Service