Menuju konten utama

Wamendag Akui Harga Telur Ayam Naik, Tembus Rp40.000/Kg

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengakui harga telur ayam mengalami kenaikan.

Wamendag Akui Harga Telur Ayam Naik, Tembus Rp40.000/Kg
Pedagang telur ayam menunggui pembeli di kawasan Pasar Induk Manonda, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (19/3/2023). Harga telur ayam terus merangkak naik menjelang Ramadhan dari Rp45 ribu per rak (isi 30 butir) menjadi Rp50 ribu per rak. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/YU

tirto.id - Harga telur ayam masih terpantau tinggi di pasaran, terlihat dari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) harga telur mencapai Rp31.850 per kilogram pada Selasa (23/5/2023). Terkait hal itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengakui harga telur ayam mengalami kenaikan.

"Betul ada yang naik harganya tapi ada yang turun juga, yang turun kadang-kadang mungkin teman-teman bisa melihat bahwa harganya tidak selalu Rp40 ribu, ada yang Rp38 ribu, ada yang Rp35 ribu, dan malah ada yang Rp25 ribu,” tutur Jerry di Kantor Kemendag, Jakarta, Selasa (23/5/2023).

“Jadi ini variatif harganya, tentunya kita berharap ada keseimbangan, fluktuasi betul terjadi tetapi dari apa yang saya kunjungi di pasar-pasar selama ini relatif harganya stabil dan yang paling penting adalah ketersediaan,” tambahnya.

Jery mengklaim pihaknya akan terus mengecek harga telur ayam di pasaran. Lebih lanjut, dia menjelaskan walaupun harga telur mengalami kenaikan tetapi stok tetap tersedia di pasaran. Tidak hanya telur ayam, dia berharap komoditas lain juga terpenuhi untuk masyarakat.

“Alhamdulillah sampai saat ini stok aman tidak hanya telur, tapi stok komoditas lain juga aman atau bahan baku penting lainnya,” ucapnya.

Untuk diketahui, Satgas Pangan Polri mengidentifikasi penyebab kenaikan harga telur ayam ras di sejumlah pasar berdasarkan hasil pemantauan di beberapa wilayah. "Ada beberapa penyebab meningkatnya harga telur ayam ras," kata Kepala Satgas Pangan Pusat Brigjen Pol. Whisnu Hermawan, dikutip Antara, Jakarta, Senin (22/5/2023).

Penyebab pertama, katanya, kenaikan harga disebabkan adanya kelangkaan bahan baku pakan ternak, khususnya ayam petelur. Kondisi itu menyebabkan harga pakan ayam yang tinggi mencapai Rp8.500 sampai Rp8.700 per kilogram.

Menurut Whisnu, tingginya harga pakan merupakan refleksi dari harga bahan baku pakan, sehingga menyebabkan tidak semua peternak ayam petelur dapat membeli pakan ternak.

"Sebagian peternak ayam petelur memilih untuk tutup dan peternak ayam petelur yang sanggup membeli pakan akan menaikkan biaya produksinya," jelasnya.

Baca juga artikel terkait HARGA TELUR NAIK atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin