tirto.id - Pembangunan fasilitas transportasi Mass Rapid Transit (MRT) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dipastikan rampung pada tahun 2020.
Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany memastikan target itu dapat tercapai lantaran ia sudah memperoleh persetujuan dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
“Ground breaking bisa di tahun 2020. Target maksimalnya di situ,” ucap Airin kepada wartawan di Gedung Kemenko Kemaritiman pada Selasa (8/1).
Airin menuturkan, BPTJ sempat meminta pemerintah Kota Tangsel hanya membangun Light Rapid Transit (LRT). Namun, belakangan, BPTJ memberikan lampu hijau bagi LRT maupun MRT.
Atas pertimbangan itu, Airin mengatakan proses studi kelayakan (feasibilty study atau FS) yang sebelumnya baru mencapai pra-FS pun kembali dapat dilanjutkan.
Hingga kini, ia mengatakan masih menunggu hasil FS tersebut dari PT MRT. “Ini sudah diperbolehkan (oleh BPTJ) jadi kami lanjutkan FS-nya,” ucap Airin.
Sebelumnya, BPTJ telah menerima permintaan Wali Kota Tangsel untuk memperoleh perpanjangan trayek MRT di kotanya pada Oktober 2018 lalu. Jalur yang diusulkan pun dimulai dari Lebak Bulus, Jakarta, ke Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Sementara itu, Airin juga sempat mengusulkan agar jalur itu dibelokkan ke BSD hingga Rawa Buntu dan Tangerang Kota.
Per Oktober 2018, usulan jalur oleh BPTJ dapat dilihat sebagai berikut:
Lebak Bulus, Stasiun UMJ, Stasiun UIN Syarif Hidayatullah, Stasiun Pasar Ciputat, Stasiun Pustekkom, Stasiun Pondok Cabe, Stasiun Pamulang Barat, Stasiun Pondok Benda, Stasiun Babakan, Stasiun Puspitek, Stasiun Rawa Buntu, dan Tangerang Kota.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Alexander Haryanto