tirto.id - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menyebut makna pahlawan generasi saat ini adalah mereka yang peduli pada gerakan antikorupsi.
“Kepahlawanan versi generasi sekarang adalah antikorupsi. Mereka harus jujur, peduli, mandiri, disiplin, bertanggung jawab, sederhana, adil bahkan sabar. Kata terakhir sering terjadi di Indonesia, orang mendapatkan sesuatu dengan tidak sabar. Itu kan nilai yang kami gariskan di KPK,” katanya kala menghadiri upacara peringatan Hari Pahlawan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (10/11/2017), seperti dikutip Antara.
Saut mengatakan bahwa orang yang mendapatkan sesuatu secara tidak sabar adalah koruptor itu sendiri. Ia juga mengungkapkan betapa banyak pihak yang mencoba menekan KPK dalam segala bentuk, namun itu dijadikan KPK sebagai pendorong agar lebih tegas dalam memerangi korupsi.
“Kalau orang tidak sabar kemudian melakukan sesuatu, kalau ketemu barang bukti ya dibawa ke depan pengadilan. Kemudian kalau kami dipraperadilankan atau apapun bentuknya, itu adalah cara kita untuk lebih “firm” lagi jadi pahlawan antikorupsi. Saya pikir itu pesannya,” jelas Saut.
Selain itu, makna pahlawan bagi Saut dan KPK saat ini adalah tidak boleh takut menghadapi persoalan apapun.
“Pahlawan itu bahkan ada yang sampai sekarang kurang lebih hampir belasan pahlawan kita yang tidak tahu dimakamkan di mana. Apa yang bisa kita simpulkan dari situ bahwa pahlawan tidak boleh takut,” katanya.
Saut juga mengatakan bahwa menjadi seorang pahlawan haruslah berani jujur, berkorban serta selalu menolong orang lain. Semua itu untuk menciptakan Indonesia ke arah lebih sejahtera dan lebih memiliki daya saing, kata dia.
Wakil Ketua KPK berusia 58 tahun ini pun mengandaikan pahlawan seperti seorang penyelam yang menyelami lautan tanpa tabung oksigen.
“Harus berani menyelam di tempat sedalam-dalamnya walau tanpa tabung oksigen,” pungkas Saut.
Editor: Yandri Daniel Damaledo