tirto.id - Wakil Ketua DPRD Nduga Alimin Gwijangge mengatakan ada delapan pekerja proyek bangunan yang lari dari Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua. Dia mengaku mendapatkan informasi tersebut dari salah satu pekerja yang menghubungi dirinya.
“Ada delapan orang tukang bangunan yang melarikan diri, mereka bukan [pekerja] dari proyek itu [pembangunan jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak di Nduga],” kata Alimin ketika dihubungi Tirto, pada Selasa (4/12/2018).
Alimin mengatakan saat ini delapan pekerja itu berada di sekitar lapangan terbang untuk menunggu proses evakuasi. Namun ia tidak tahu lokasi pasti keberadaan mereka pada hari ini.
Dia mengatakan masih mengusahakan ada penerbangan untuk mengevakuasi delapan pekerja itu meski sejumlah pihak maskapai pesawat domestik masih belum berani memasuki wilayah Nduga.
“Mereka mendesak saya supaya kirimkan pesawat, minta diselamatkan. Sementara kami masih lobi pesawat,” kata Alimin.
Jika ada pesawat bisa datang untuk mengevakuasi delapan pekerja tersebut, kata alimin, mereka akan dikirim menuju Wamena atau ibukota Kabupaten Nduga, Kenyam.
Alimin mengatakan alasan delapan orang itu kabur karena takut setelah mendengar kabar pembunuhan pekerja proyek di Distrik Yall.
“Mereka mendengar dari masyarakat, ada pembunuhan. Setelah mendengar itu, mereka lari sendiri, kabur ke hutan, ditemukan masyarakat, lalu diantar ke Distrik Rotan [Nduga],” kata dia.
Puluhan pekerja proyek pembangunan Jalan Trans Papua di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua, dikabarkan tewas dibunuh, Ahad (2/12/2018). Mereka diduga menjadi korban penyerangan kelompok bersenjata.
Mereka merupakan pekerja PT Istaka Karya, BUMN yang sedang menggarap proyek pembangunan jembatan di Distrik Yall, Nduga.
Mengenai kabar ini, Sekretaris PT Istaka Karya Yudi Kristianto mengatakan, “Betul, kabar itu.”
Akan tetapi, Yudi mengaku belum bisa memastikan jumlah pekerja yang diduga menjadi korban kasus pembunuhan itu.
“Sedang kami pastikan. Kami juga berkoordinasi dengan Polri dan TNI,” kata Yudi pada hari ini.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Addi M Idhom