tirto.id - Sandiaga Salahuddin Uno, Wakil Gubernur DKI Jakarta menyatakan akan melakukan penataan atas 16 kampung kumuh dan miskin (kumis) serta kumuh dan padat (kupat).
"Sudah diajukan 16 kampung di antaranya Akuarium, Angke, dan ada beberapa yang sempat ditertibkan sebelumnya sebagai bagian dari kebijakan pemerintah, kita akan rapikan," kata Sandiaga di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2017) dilansir Antara.
Sandiaga juga menyampaikan bahwa masalah hukum terkait kampung kumuh yang didirikan di atas tanah negara akan dibereskan. Ia juga akan membenahi legalitasnya karena tanah negara juga harus dirapikan.
"Tahun ini kita anggarkan juga sertifikasi tanah-tanah negara tersebut. Yaitu dengan program yang dilakukan pak Sofyan Djalil. Kita sudah anggarkan juga," kata Sandiaga.
Selain itu, Sandiaga juga menginginkan penataan kampung harus dengan prinsip keterbukaan, partisipatif dan berkeadilan. Menurutnya, hal tersebut yang akan memotivasi warga Jakarta menuntaskan 200 lebih RW kumuh di Ibukota.
"Kita hadirkan pendekatan `"land consolidation". Dan tadi pagi ada dari Akuarium hadir, kita berikan pemahaman tersebut, mohon sabar, kita akan lakukan satu," kata Sandiaga.
Terdapat 16 kampung kumuh yang ditargetkan. Baru setelah itu, menurut Sandiaga, Pemprov akan coba solusi permanen untuk kampung-kampung yang selama ini dituduh kumuh dan miskin atau kumis dan kumuh dan padat atau kupat.
Editor: Yulaika Ramadhani