Menuju konten utama

Wakapolri Bantah Beri Pernyataan Soal Kotak Kosong Pilkada Makassar

Wakapolri membantah berita yang memuat pernyataannya tentang hasil Pilkada Kota Makassar 2018.

Wakapolri Bantah Beri Pernyataan Soal Kotak Kosong Pilkada Makassar
Wakapolri Komisaris Jenderal Pol Syafruddin (kiri) yang juga Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia menyambut kedatangan ulama Mekkah, Saudi Arabia, Syekh Kahlid Al Hamoudi di kantor DMI Pusat, Senin (2/4/2018). ANTARA FOTO/ Reno Esnir.

tirto.id - Wakapolri Komjen Pol Syafruddin membantah telah memberikan pernyataan kepada media mengenai hasil Pilkada Kota Makassar 2018.

Bantahan tersebut disampaikan oleh Syafruddin ketika berada di Gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (28/6/2018).

"Enggak ada, hoaks itu, berita itu yang hoaks. Polri netral, apalagi saya. Sulawesi Selatan itu saya sangat netral, karena kenapa? Di Sulsel itu kontestannya bersaudara semua," kata dia.

Komentar Syafruddin itu menanggapi pemberitaan salah satu media online nasional. Berita itu berisi kutipan pernyataan Syafruddin yang mempersoalkan hasil quick count lembaga survei Celebes Research Center (CLC). Quick count CLC itu menyebut bahwa suara kotak kosong unggul atas pasangan calon tunggal di Pilkada Kota Makassar 2018.

Dalam berita itu, Syafruddin disebut menilai quick count CRC tidak sesuai fakta. CRC juga dinilai sebagai lembaga tidak kredibel dalam berita itu. Berita itu menulis pernyataan Syafruddin, bahwa hasil hitung cepat berdasar data model C1 menyimpulkan pasangan calon tunggal di Pilkada Kota Makassar unggul atas suara kotak kosong dengan perolehan 51,54 persen suara. Pasangan calon tunggal di Pilkada Kota Makassar 2018 adalah Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi.

Belakangan, link berita media online nasional mengenai pernyataan Syafruddin tersebut tidak lagi bisa diakses. Berita tersebut telah dihapus oleh media online itu.

Wakapolri Syafruddin membantah keras isi berita tersebut sekaligus mengklaim tidak pernah memberi keterangan tentang hasil Pilkada Kota Makassar kepada media itu.

"Enggak ada. Saya enggak pernah berkomentar tentang macam-macam. Saya hanya berkomentar tentang olahraga, masjid, keamanan," kata Syafruddin.

Mabes Polri: Berita Pernyataan Wakapolri Soal Pilkada Makassar Hoaks

Hal senada disampaikan oleh Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto. Dia membenarkan bahwa Syafruddin tidak pernah berujar sebagaimana dikutip dalam berita tersebut.

"Setelah saya klarifikasi berita tentang di Makassar adalah hoaks, bapak Wakapolri tidak pernah memberi pernyataan kepada pers seperti itu," ujar Setyo.

Dia menambahkan bahwa data dalam berita tersebut juga hoaks karena kepolisian tidak melakukan pendataan hasil pemungutan suara. Sementara berita media online itu mengutip data perolehan suara yang diklaim berasal dari kepolisian.

"Polri tidak mencatat perolehan suara di TPS-TPS. Sebelum ini sudah ada telegram rahasia yang mengingatkan kembali bahwa anggota Polri dilarang mencatat hasil perolehan suara di TPS," kata Setyo.

Setyo juga membantah isi berita media online itu yang menyebut bahwa ada tim Mabes Polri yang dikirim untuk mengamankan Pilkada di Makassar.

"Di berita disebutkan Tim Pengamanan Mabes Polri, [yang benar] yang melaksanakan pengamanan adalah Polda setempat. Mabes Polri hanya mengirim Tim Asistensi terdiri dari beberapa Perwira Tinggi dan Perwira Menengah. [isi berita] itu hoaks," kata Setyo.

Baca juga artikel terkait PILWAKOT MAKASSAR 2018 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Addi M Idhom