tirto.id - Operator Liga 1 2020, PT LIB (Liga Indonesia Baru), masih menunggu keputusan final FIFA terkait wacana penerapan 5 pergantian pemain setiap pertandingan. Tak hanya itu, LIB pun juga bakal berkoordinasi dengan PSSI terkait potensi perubahan dari kebiasaan menggunakan 3 substitusi pemain perlaga.
“Kalau sudah ada keputusan, kami akan mempelajari dahulu. Misalnya memang keharusan tentu kami akan mengikutinya,” ucap Direktur PT LIB, Sudjarno diwartakan Antara, Rabu (29/4) malam.
“Nanti PSSI yang menjabarkannya dalam regulasi,” lanjutnya.
Langkah FIFA mengusulkan tambahan pergantian pemain setiap laga adalah upaya membantu menjagakebugaran para pemain sepak bola, terutama dalam konteks berputarnya kembali kompetisi di berbagai negara usai pandemi virus Corona (COVID-19).
Sebelum pandemi, kompetisi sudah bergulir jauh. Sementara, usai pandemi, waktu menyelesaikan kompetisi serbaterbatas. Ini ditambah dengan waktu latihan usai pandemi yang juga sempit. Artinya, pemain akan dituntut menjalani laga demi laga dengan interval hari yang singkat, dalam kondisi kurang ideal, yang berpotensi menciptakan cedera.
“Aturan itu kami usulkan dengan mempertimbangkan frekuensi pertandingan yang akan melonjak usai pandemi virus Corona, sehingga para pemain juga berisiko mengalami cedera. Maka dari itu, kami mengusulkan agar pergantian pemain bisa dilakukan sampai lima kali per pertandingan,” tulis FIFA dilansir Antara Senin (27/4).
Kendati demikian, FIFA juga masih menunggu persetujuan dari International Football Association Board (IFAB) yang berwenang membentuk peraturan permainan. Nantinya, jika disahkan, tiap-tiap liga dapat memakai peraturan baru yang diusulkan FIFA, meski tidak diwajibkan.
Wacana lima pergantian pemain, yaitu 3 orang pada babak pertama dan 2 orang pada babak kedua/babak tambahan, mendapat sambutan hangat dari insan sepak bola nasional. Sebagai contoh, pelatih Persipura, Jacksen F. Tiago. Pria berkebangsaan Brasil yang malang melintang di sepak bola Indonesia itu menyetujui peraturan yang dimaksud.
“Menurut saya itu hal yang baik,” katanya.
Klub-klub Liga 1 dan Liga 2 masih menunggu keputusan PSSI dan PT LIB terkait keberlangsungan kompetisi musim 2020. Hingga kini, PSSI masih meneruskan instruksi pemerintah pusat yang menetapkan status force majeure hingga Juni 2020.
PT LIB juga tengah melakukan langkah-langkah untuk menyiapkan opsi apabila status tersebut diperpanjang. Salah satu opsi yang bisa dipertimbangkan yakni adanya turnamen pengganti. Selain itu, usulan dari beberapa klub pun hadir apabila liga kembali digulirkan, di antaranya melangsungkan pertandingan tanpa penonton.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Fitra Firdaus