tirto.id - Pemerintah Jepang mengumumkan penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang terbukti positif terinfeksi virus corona atau novel coronavirus (2019-nCov) bertambah menjadi 135 orang.
Sebanyak 65 kasus baru ditemukan di kapal yang kini bersandar di pelabuhan Yokohama tersebut, demikian laporan media Jepang NHK, pada Senin (10/2/2020).
Para penumpang kapal Diamond Princess yang terbukti positif virus corona dirawat di rumah sakit. Karena jumlahnya banyak, sebagian dari mereka akan dirujuk ke rumah sakit di prefektur terdekat.
Kapal Diamond Princess bersama 3.600-an penumpangnya telah dikarantina selama beberapa hari terakhir di Jepang. Kementerian Kesehatan Jepang memutuskan melakukan karantina terhadap para penumpang dan awak kapal itu sampai 19 Februari 2020.
Sebelum dikarantina, kapal Diamond Princess berangkat dari Yokohama, pada Januari lalu. Setelah itu, kapal ini sempat singgah di Jepang selatan, Hongkong, Vietnam dan Taiwan, sebelum kembali ke Yokohama.
Otoritas Jepang menyoroti kapal tersebut setelah seorang penumpang berusia 80 tahun dinyatakan positif terinfeksi virus corona seusai turun di Hongkong.
Otoritas kesehatan Jepang kemudian menemukan 41 penumpang kapal tersebut positif terinfeksi virus corona, pada pekan kemarin. Oleh karena itu, Pemerintah Jepang memutuskan melakukan karantina terhadap para penumpang dan awak kapal Diamond Princess.
Meskipun demikian, seperti dilansir NHK, juru bicara Pemerintah Jepang menyatakan sulit untuk melakukan pemeriksaan ke setiap orang di kapal tersebut.
"Kami akan memprioritaskan [pemeriksaan ke] orang yang mengalami gejala, seperti demam. Orang lanjut usia pun akan mendapat prioritas," kata Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga.
Ada 78 WNI Bekerja Jadi ABK di Kapal Diamond Princess
Di antara mereka yang dikarantina di Jepang, termasuk 78 WNI yang bersatus sebagai kru kapal Diamond Princess. Data ini sebagaimana informasi dari KBRI Tokyo.
"Keseluruhan WNI tersebut saat ini dalam keadaan sehat," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Judha Nugraha dalam keterangan tertulisnya, pada Sabtu (8/2/2020).
Sementara itu, Juru Bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah mengklaim tidak ada laporan WNI di kapal tersebut mengalami gejala terdampak virus corona.
"KBRI di Tokyo terus membangun komunikasi dengan mereka, tidak saja langsung antara KBRI dengan kru kapal, namun juga dengan otoritas Jepang," kata Faizasyah dalam konferensi pers di Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta, Senin (10/2/2020), dikutip dari Antara.
Menurut Faizasyah, KBRI Tokyo juga membuat grup WhatsApp untuk memantau perkembangan 78 WNI itu. Kemlu mengapresiasi pemerintah Jepang yang telah memfasilitasi para penumpang dan kru kapal di tengah proses karantina.
"Dari sisi fasilitas yang diberikan Jepang sejauh pantauan KBRI, sangat baik. Kondisi kesehatan dan kondisi psikologi pun dalam kondisi yang baik," ujar dia.
Editor: Agung DH