Menuju konten utama

Viral Snack Tak Layak di Pelantikan KPPS Sleman-Bantul, Ada Apa?

Media sosial dihebohkan dengan berita snack pelantikan KPPS di Sleman dan Bantul yang dirasa kurang pantas. Lantas, apa kata KPU Kabupaten?

Viral Snack Tak Layak di Pelantikan KPPS Sleman-Bantul, Ada Apa?
Pekerja melipat surat suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024 di gudang logistik KPU. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/rwa.

tirto.id - Viral di media sosial terkait snack yang dianggap tak layak dalam pelantikan KPPS di Sleman dan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Kamis (25/1/2024). KPU Sleman dan Bantul pun telah memberikan klarifikasi terkait hal tersebut. Apa yang sebenarnya terjadi hingga menjadi viral?

Akun X (dulu Twitter) dengan nama @iniazizia membuat cuitan pada Kamis (25/1/2024). Ia membahas snack yang disajikan dalam acara pelantikan KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) Pemilu 2024 di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

"SERBA SERBI SNACK PELANTIKAN KPPS DI KABUPATEN SLEMAN," tulisnya, sembari dilengkapi foto roti dan minuman air mineral dalam bentuk gelas.

"Terima kasih daxu dan roti-qu sudah berkenan mengganjal perut kami," lanjutnya.

Akun lain dengan nama @yourfutureasset juga melakukan hal serupa pada hari yang sama. Ia menyayangkan pihak KPU Sleman karena hanya menyediakan konsumsi berupa snack saat pelantikan KPPS.

Bahkan, sang pemilik akun menyatakan snack yang diberikan sesuai gambar seperti snack yang diberikan saat menghadiri acara lelayu alias layatan.

"Sekelas KPU kabupaten menyediakan konsumsi untuk pelantikan KPPS serentak se-kabupaten seperti ini? Sudah tidak ada uang transport dan makan siang. snack tidak jauh beda dengan snack di lelayu @KPUSleman @Humas_KPUDIY @KPU_ID @IniSleman," ucapnya.

Sementara warganet lainnya juga ikut nimbrung dengan memberikan komentar beragam.

"Petugas kpps sing (yang) dibahas malah snack," ucap @ravivando.

"Geger (ramai) mergo (karena) perhitungan suara ❌. Geger mergo snack pelantikan kpps ✅," tulis @armee_dev.

Ada akun pula yang menyampaikan bahwa harga snack dari KPU aslinya senilai Rp15.000 per orang. Namun, pihak vendor membelikan snack dengan harga hanya Rp2.500 alias selisih mencapai Rp12.500.

Kejadian mirip juga terjadi dalam acara pelantikan KPPS di Kabupaten Bantul. Ada netizen yang mengeluhkan sajian makanan yang diberikan dirasa kurang pas dengan anggarannya.

Klarifikasi KPU Sleman dan Bantul

KPU Kabupaten Sleman akhirnya melakukan klarifikasi guna menyikapi berita viral terkait snack pelantikan KPPS di wilayahnya.

Ketua KPU Sleman, Ahmad Baehaqi, melalui keterangan tertulisnya dan rekaman video yang diunggah akun Instagram @merapiuncover meminta maaf atas kejadian konsumsi snack yang dinilai kurang pantas.

Sekretariat KPU Sleman dikatakan melakukan penyediaan konsumsi pelantikan calon anggota KPPS melalui pihak ketiga atau vendor yang sudah terdaftar di e-katalog.

Pemesanan itu ternyata disubkan (dilimpahkan) pengadaannya tanpa sepengetahuan KPU Sleman. Vendor berdalih tidak mampu melayani calon anggota KPPS yang berjumlah 24.199 orang.

Alhasil, snack yang tersaji tidak layak. Meskipun sebelumnya vendor sudah menyatakan sanggup memenuhi spesifikasi konsumsi serta jumlah yang dibutuhkan.

"KPU Kabupaten [Sleman] meminta maaf atas kejadian konsumsi snack yang kurang 'pantas'. Pihak vendor beralasan kalau tidak disubkan, maka tidak mampu melayani calon anggota KPPS yang terlantik sebanyak 24.199 orang. Sehingga, yang tersaji tidak pantas," sebut Ketua KPU Kabupaten Sleman, Ahmad Baehaqi.

KPU Sleman juga sempat mengingatkan potensi masalah pada saat melayani jumlah anggota KPPS yang dilantik di 86 kelurahan.

Sementara anggaran konsumsi sebenarnya adalah sebesar Rp15.000 per orang dan sudah dipotong pajak. Namun, vendor justru membelikan seharga Rp2.500.

"Anggaran konsumsi per calon anggota KPPS dalam pelantikan adalah Rp 15 ribu bersih sudah dipotong pajak, tetapi penyajiannya yang diakui vendor adalah Rp 2.500," ungkap Ahmad Baehaqi.

KPU Sleman juga sudah meminta keterangan terhadap vendor konsumsi itu agar menjelaskan secara rinci di hadapan sekretariat PPS (Panitia Pemungutan Suara).

KPU Sleman kemudian mengambil langkah pemutusan kontrak dengan vendor karena dianggap telah mengingkari janji atau wanprestasi. KPU Sleman tidak akan menggunakan vendor itu lagi.

Adapun Ketua KPU Bantul Joko Santosa menyebut terjadi miss komunikasi antara pihaknya dengan jasa katering. Ia menyatakan akan segera menyelesaikan persoalan tersebut.

"Jadi tadi memang ada miskomunikasi antara kami dengan pihak katering penyedia konsumsi," ucapnya kepada wartawan di Bantul, Kamis (25/1/2024), dikutip dari DetikJogja.

"Pihak katering akan kami panggil dan kami mintai klarifikasi. Yang jelas ini jadi perhatian kami," imbuh Joko Santosa.

Mengenai berapa anggaran untuk konsumsi dalam acara pelantikan KPPS, Joko Santosa tidak menyebutkan secara rinci. "Yang jelas kami selesaikan secepatnya," katanya singkat.

Sebelumnya, sempat beredar kabar serupa terkait snack pelantikan KPPS di Bantul oleh salah seorang pengguna X. Namun, unggahan tersebut kini sudah dihapus.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Politik
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra