tirto.id - Viral video di media sosial saat Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto memanggil Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia menyaksikan debat calon wakil presiden di JCC, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2023) malam. Terlihat Prabowo menarik jaket Bahlil ketika menyampaikan sesuatu.
Terkait hal itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Indonesia Maju, Afriansyah Noor, mengklaim Prabowo berhubungan baik dengan Bahlil. Dia menilai perlakuan tersebut masih wajar.
"Bahlil dengan Prabowo baik-baik saja. Prabowo memang gayanya begitu kalau sama siapa saja yang sudah akrab," kata Afriansyah kepada Tirto, Sabtu (23/12/2023).
Dia membantah yang dilakukan Prabowo merupakan perilaku kasar. Dia menilai yang dilakukan Prabowo merupakan bentuk rasa sayang.
"Terkesan kasar, padahal itu menunjukan dia sayang sama kita," tutur Afriansyah.
Untuk diketahui, Bahlil sendiri sempat menjadi sorotan ketika membentuk Media Center Indonesia Maju, 4 Desember 2023 lalu. Pembentukan media center itu disebut untuk menjaga iklim investasi di tengah momentum politik Pemilu 2024.
Media Center Indonesia Maju ini berlokasi di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal itu mengatakan, media center ini dibentuk dalam rangka untuk mengecek kembali kesalahan informasi, termasuk plesetan data di tengah atmosfer pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Dia menuturkan pada tahun politik, pemerintah perlu untuk melakukan percepatan memberi informasi ataupun klarifikasi terhadap berbagai masukan, kritikan ataupun plesetan data dari peserta Pemilu 2024.
Pembentukan media center ini di tengah banjirnya kritik terhadap pemerintah, terutama pencalonan Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan putra sulung Presiden Jokowi pada Pilpres 2024. Apalagi namanya persis dengan salah satu koalisi partai pengusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Namun, Bahlil membantah membentuk media center terkait capres-cawapres tertentu. Dia mengklaim media center tersebut untuk meluruskan informasi dan data dari pemerintah, sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid.
"Kami harus bisa memberikan klarifikasi karena kalau serangan itu masuk dan kami tidak memberikan klarifikasi, nanti publik langsung percaya," kata Bahlil.
Bahlil menyebut nama Indonesia Maju sendiri diambil dari nama kabinet pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin. Nama itu juga direstui oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Intan Umbari Prihatin