tirto.id - Sutradara Andibachtiar Yusuf dikeluarkan dari keanggotaan IFDC (Indonesian Film Directors Club). Hal ini buntut dari kasus dugaan kekerasan yang dilakukan Andibachtiar terhadap seorang kru film.
IFDC menolak segala bentuk kekerasan kerja dalam proses berkarya dan dalam peran sutradara di ekosistem perfilman Indonesia. IFDC menyatakan simpati pada korban serta mendukung proses yang dipilihnya.
"Kami menyatakan telah mengeluarkan saudara Andibachtiar Yusuf dari keanggotan IFDC serta memberikan saran agar yang bersangkutan melakukan asesmen psikologi diri dan konseling di lembaga seperti Yayasan Pulih," tulis IFDC melalui akun Instagram @ifdclub pada 1 September 2022.
IFDC juga menyarankan agar setiap pihak yang terkait berpihak pada korban, mendampingi keputusan korban, dan memenuhi tanggung jawab atas profesi dalam proses kerjanya. Untuk kedepannya, bida ada anggota IFDC yang melakukan kekerasan silakan berikan aduan melalui DM Instagram @ifdclub.
Apa Itu IFDC?
Pada 19 September 2021 lalu, sutradara Joko Anwar memperkenalkan IFDC kepada publik melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.
"IFDC, singkatan dari INDONESIAN FILM DIRECTORS CLUB, adalah asosiasi sutradara film Indonesia. Didirikan tahun 2012 dan saat ini memiliki anggota sebanyak 78 orang," tulis Joko Anwar.
Keanggotaan organisasi ini bersifat undangan untuk sutradara film Indonesia yang sudah pernah menyutradarai minimal 1 film panjang.
Joko Anwar juga sempat memegang akun IFDC dan akan berbagi pengalaman sebagai sutradara film di Indonesia.
Akun IFDC ini terbuka bagi para pengikut yang tertarik film Indonesia, profesi sutradara Indonesia, atau perfilman Indonesia.
IFDC kerap mengadakan agenda dan diskusi film. Pada 2018, IFDC juga menggelar Kongres Besar yang dihadiri para sineas film Indonesia.
Pada kesempatan IFDC mendiskusikan peran dan misi IFDC dalam ekosistem perfilman Indonesia dan pemilihan ketua umum pengurus IFDC periode 2018-2023.
Menurut penasihat Penasehat IFDC Riri Riza, kongres ini membicarakan agar anggota menancapkan visi dan misi dan cita-cita organisasi.
IFDC juga mendiskusikan perlindungan profesi sampai bisnis hingga peran pemerintah menyangkut peraturan persutradaraan.
Yang paling penting dibicarakan adalah isu persekusi yang menimpa para sutradara di tanah air sampai perbaikan komunikasi mengenai profesi yang bernaung di IFDC.
Editor: Iswara N Raditya