tirto.id - Sekitar bulan Maret lalu, jagat maya diramaikan oleh video api di langit-langit malam, yang diklaim sebagai meteor jatuh di Amerika Serikat (AS). Sebuah akun TikTok bernama “l4d40n3” menyebarkan klip yang diklaim menunjukkan peristiwa tersebut, disertai keterangan berbahasa Indonesia bahwa benda ini membentuk kata “Allahu”.
Dalam durasi satu menit, video memperlihatkan seseorang di dalam mobil yang tengah merekam kejadian ini. Objek yang melintas disertai api terlihat menyerupai lafadz “Allah”.
Selain keterangan bahasa Indonesia, di bagian atas juga terpampang teks Bahasa Spanyol berbunyi “Extrano Fenomeno captado en los cielos de Charlotte Carolina del Norte, USA” atau berarti “fenomena aneh terekam di langit Charlotte, North Carolina, AS”.
“Meteor jatuh di Amerika Serikat berbentuk ALLAHU. Pertanda apakah ini? Meteor jatuh saat dua gerhana di bulan ramadhan #gerhanamatahari #kometsetan2024 #dukhon,” tulis akun pengunggah.
Hingga Selasa (11/6/2024), video yang diunggah bulan Ramadan 2024, alias pada Rabu (24/3/2024) ini, sudah memperoleh ribuan reaksi, berupa 78 ribu likes dan 3.555 komentar. Unggahannya juga telah disimpan oleh 8.772 orang dan dibagikan sebanyak 10.900 kali.
Warganet mewarnai kolom komentar dengan mempertanyakan kebeneran video ini, kemudian ada juga yang mengaku tinggal di AS dan bilang tak mendengar kabar apapun soal meteor jatuh. Rekaman serupa juga diunggah akun TikTok lain dan ditemukan di YouTube.
Lantas, bagaimana kebenaran video ini?
Penelusuran Fakta
Setelah menonton video dari awal sampai akhir, Tim Riset Tirto mengambil tangkapan layar salah satu frame video dan menelusurinya lewat Google Image. Hasil pencarian itu membawa kami ke beberapa akun TikTok yang telah mengunggah video serupa 2 bulan sebelumnya, yakni pada Januari 2024, salah satunya akun @ovni.ufo67.
Tirto juga menemukan artikel The Mirror bertajuk “UFO witnesses as footage of flaming orbs in the sky leaves onlookers baffled”. Video tersebut rupanya sempat menimbulkan perdebatan, dan sebagian orang menyebutnya UFO.
Namun ada juga yang mengatakan bahwa ini adalah rekaman atraksi Bandit Flight Team atau Tim Penerbang Bandit. Dengan kata kunci itu, Tirto mencoba melakukan penelusuran lanjutan di Google.
Surat kabar lokal, The Charlotte Observer, telah mengklarifikasi bahwa benda yang melintas bukanlah UFO atau pesawat terbakar, melainkan beberapa pesawat dari Tim Penerbang Bandit yang terbang di atas stadion Truist Field, saat pertandingan hoki es, pada 13 Januari 2024.
Jadwal yang tercatat di situs Bandit Flight Team juga mengonfirmasi timnya tampil malam itu. Mereka unjuk gigi untuk mendukung tim hoki es Charlotte Checkers.
Pertandingan di Truist Field, di pusat kota Charlotte, melawan Rochester America, merupakan kali pertama Checkers berpartisipasi dalam permainan luar ruangan serta pertandingan hoki luar ruangan profesional pertama di Kota Charlotte.
Pencarian di kanal YouTube dengan kata kunci “bandit team in charlotte checkers hockey january 2024” juga menemukan rekaman momen atraksi Bandit Flight Team oleh salah seorang vlogger di kanal YouTube “8-Bit Vacations” (menit 14:30). Ia terlihat menghadiri pertandingan Charlotte Checkers tersebut.
Sebuah video di kanal YouTube Bandit Flight Team mempertontonkan rekaman atraksinya di ajang olahraga lain di North Carolina.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa rekaman benda yang melintas disertai api di langit-langit Amerika Serikat bukanlah meteor jatuh berbentuk “Allahu”.
Video itu bukanlah meteor jatuh, maupun UFO, melainkan beberapa pesawat dari Tim Penerbang Bandit yang terbang di atas stadion Truist Field, saat pertandingan hoki es, pada 13 Januari 2024.
Jadwal yang tercatat di situs Bandit Flight Team menunjukkan timnya tampil malam itu. Mereka unjuk gigi untuk mendukung tim hoki es Charlotte Checkers.
Dengan demikian, video di jagat maya yang diklaim sebagai meteor jatuh di AS membentuk lafadz Allah bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty