tirto.id - Grand Prix Austria di Sirkuit Red Bull Ring pada Minggu (16/8/2020), diwarnai insiden kecelakaan mengerikan. Kendati tidak sampai menelan korban jiwa seperti yang dialami Marco Simonceli pada 2011 silam, kejadian tersebut memberi trauma tersendiri pembalap yang terlibat.
Insiden bermula dari Johann Zarco, yang menyalip Franco Morbidelli di tikungan 3 Sirkuit Red Bull Ring. Di saat bersamaan pembalap Reale Avintia Racing tersebut langsung menutup jalur supaya Morbidelli, tidak dapat melakukan overtake balasan.
Namun, Franco Morbidelli, yang terlanjur melakukan akselerasi tidak dapat menahan laju motornya sehingga menabrak Zarco. Kedua pembalap pun terpelanting, sementara motor mereka terus melaju dan menghancurkan dinding pembatas, sebelum masuk lintasan lagi dan menciptakan kekacauan besar di lintasan.
"Itu merupakan insiden yang mengerikan," ujar Valentino Rossi, dikutip Crash. "[Baru kali ini] saya merasa takut berada di lintasan balap karena balapan hari ini sangat berbahaya."
Valentino Rossi, sendiri beruntung karena tidak mengalami cedera apa pun dalam insiden tersebut. Pasalnya, motor Zarco dan Morbidelli, meluncur sangat kencang di depan dan di belakang kepalanya.
Brad Binder, pembalap Red Bull KTM Factory Racing, menyebut The Doctor sebagai orang paling beruntung dalam insiden tersebut. Di antara semua kemungkinan yang dapat menimpa dirinya, dia tetap baik-baik saja.
"Saya pikir Valentino Rossi, adalah orang paling beruntung di dunia. Saya melihat [motor Zarco dan Morbidelli] meluncur di atas kepalanya," tutur Brad Binder.
Akibat kejadian tersebut, tim keamanan MotoGP langsung mengibarkan red flag dan pembalap segera kembali ke garasi. Saat tiba di garasi Yamaha, Rossi menunjukkan gestur tidak percaya akan peristiwa tersebut.
Usai balapan, dia mengaku mengalami trauma. Bahkan, dia merasakan takut saat kembali ke lintasan. Kendati demikian, ia memahami hal tersebut sebagai hal yang lumrah di MotoGP karena banyak pembalap yang bermain agresif.
"Setiap orang mencoba untuk melupakannya, tetapi itu sulit. Bahkan, tidak mudah bagi saya untuk kembali ke lintasan [setelah kejadian tersebut]," tutur pembalap asal Italia tersebut.
"Pembalap-pembalap MotoGP dan kelas lain sekarang sangat agresif, dan saya memahami itu. Tapi, mereka harus memperhitungkan dengan baik resiko tindakannya," ujar juara dunia 9 kali tersebut.
Dalam balapan hari Minggu (16/8), di Sirkuit Red Bull Ring, juga ada kecelakaan lain yang tidak kalah mengerikan di kelas Moto2. Enea Bastianini, terjatuh di tikungan pertama tetapi motornya justru melintang di tengah lintasan membuat insiden yang menimpa 4 pembalap.
Hafizh Syahrin, yang tidak dapat menghindari motor Bastianini, menabraknya dengan keras. Akibatnya dia harus ditandu keluar lintasan dan di bawa ke medical centre untuk menjalani perawatan intensif.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Agung DH